DPMD Sumenep, Terwujudnya Program Listrik 12 Jam di Giliraja Libatkan Pemdes
Sumenep,
satunews id – Langkah konkret Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menghimbau seluruh pemerintah desa di Pulau Giliraja untuk aktif berkolaborasi dengan PLN.
Pentingnya kolaborasi diyakini menjadi kunci sukses dalam merealisasikan program perluasan layanan listrik yang akan meningkatkan durasi pasokan listrik dari enam jam menjadi dua belas jam per hari, yang dijadwalkan mulai Mei 2025.
Kepala DPMD Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, menyampaikan bahwa program tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab PLN semata, tanpa adanya dukungan penuh dari pemerintah desa dan masyarakat, upaya untuk menjaga operasional listrik yang stabil dan berkelanjutan akan sulit terwujud.
“Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi. Bukan hanya PLN yang bekerja, tetapi pemerintah desa dan masyarakat juga harus ikut serta, baik dalam aspek teknis di lapangan maupun komunikasi dengan warga,” ungkap Anwar disela-sela kegiatan berlangsung yang juga dihadiri Wakil Bupati Sumenep dan jajaran PLN UP3 Madura.
Anwar memberikan contoh nyata salah satunya adalah pemangkasan pohon yang sering mengganggu jaringan listrik.
“Melakukan koordinasi dengan baik antara pihak desa dan PLN, untuk mencegah lebih awal adanya gangguan aliran listrik,” tambahnya.
Selain itu, Anwar menekankan peran penting pemerintah desa dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Ia mengatakan, kepala desa memiliki jejaring yang luas, dan harus memanfaatkannya untuk menyampaikan informasi terkait jadwal pemeliharaan atau gangguan listrik agar tidak terjadi salah paham.
Sebagai langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi, Anwar menyarankan pembentukan forum komunikasi bersama, seperti grup WhatsApp yang melibatkan kepala desa, perangkat dusun, dan pihak PLN.
“Forum ini diharapkan menjadi jalur komunikasi yang efektif dan responsif dalam menangani persoalan kelistrikan secara real-time,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Anwar juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap program ini. Menurutnya, jika masyarakat merasa dilibatkan dan dihargai, mereka akan lebih peduli dan bertanggung jawab atas keberlangsungan layanan listrik di wilayah mereka.
“Kolaborasi ini bukan hanya soal teknis, tapi juga soal rasa memiliki. Jika, masyarakat merasa punya andil, mereka akan ikut menjaga. Ini sangat penting untuk keberlangsungan jangka panjang,” pungkasnya. (Tim/red)