Satunews.id
Sumenep — DPRD Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mendorong pemerintah kabupaten (pemkab) untuk selalu berinovasi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Wakil Ketua DPRD Sumenep, Dul Siam, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten perlu mengambil langkah strategis agar mampu meningkatkan PAD secara signifikan.
“Sumenep harus mampu mengurangi ketergantungan pada pusat dengan menggali potensi yang ada. Terobosan dalam berbagai sektor, khususnya pariwisata dan ekonomi kreatif, sangat diperlukan,” ungkapnya.
Menurutnya, ketergantungan daerah terhadap dana pusat masih sangat tinggi, sehingga perlu solusi konkret guna mencapai kemandirian fiskal dan mengundang Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) serta organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membahas strategi peningkatan PAD.
“Kami menyoroti stagnasi pertumbuhan PAD dalam rapat pembahasan APBD 2025. Target minimal yang kami tetapkan adalah Rp 350 miliar,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa DPRD akan terus melakukan evaluasi terhadap progres peningkatan PAD. APBD Sumenep tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 2,83 triliun.
“Namun pada saat ini, capaian 87 persen atau Rp 2,26 triliun masih berasal dari dana transfer pemerintah pusat. Sementara, PAD Sumenep baru mencapai Rp 318,33 miliar, dengan pendapatan lain-lain sekitar Rp 12,5 miliar,” ujarnya.
Selain itu, Pemkab diharapkan bekerja lebih keras dalam mengoptimalkan sektor unggulan daerah agar mampu meningkatkan pendapatan secara mandiri menuju kemandirian fiskal dan mengurangi ketergantungan dari dana pusat.
“Melalui inovasi dan optimalisasi potensi yang ada di daerah, kemandirian fiskal berarti kemampuan suatu daerah untuk membiayai kebutuhannya sendiri tanpa selalu bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Hal ini bisa dicapai dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak, retribusi,” pungkasnya.
Sebagai tambahan, dengan adanya terobosan baru, diharapkan tidak lagi ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat. (ib).