Satunews.id// Bandung – Universitas Teknologi Digital telah selesai melaksanakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Membangun Desa yang bekerjasama dengan Pemerintahan Kabupaten Bandung, DP2KP3A, BAPERIDA, serta 200 Desa di Kabupaten Bandung. Kegiatan MBKM ini telah berlangsung sejak hari sabtu, (30/11/2024) sampai dengan hari Jum’at (31/01/2025).
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan sosialisasi kewirausahaan yang telah dilaksanakan pada hari Jum’at, 24/01/2025 dengan tema “Semangat Berwirausaha”. Kegiatan ini diadakan oleh salah satu kelompok mahasiswa MBKM dari Universitas Teknologi Digital di Aula Kantor Desa Cimenyan, Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Sosialisasi kewirausahaan ini diisi oleh Bapak Asep Suryadi, S.Pd.I yang merupakan pemilik UMKM Rumah Dodol Sayur yang berasal dari Lembang, KBB. Kegiatan sosialisasi kewirausahaan ini dihadiri oleh sejumlah peserta dari Aparatur Desa, PKK, serta pelaku UMKM yang ada di Desa Cimenyan, serta Dosen dari Universitas Teknologi Digital.
Pada kegiatan sosialisasi kewirausahaan ini, Bapak Asep Suryadi, kemudian memaparkan materi terkait dengan semangat berwirausaha diawali dengan memutarkan video yang diambil oleh TRANS7 Official yang bekerjasama dengan UMKM Rumah Dodol Sayur.
Berikut linknya: https://www.youtube.com/watch?v=0OMvDNGKtig)
Bapak Asep Suryadi kemudian menyampaikan apa itu wirausaha, “Wirausaha berasal dari 2 kata yakni ‘Wira’ dan ‘Usaha’. ‘Wira’ artinya pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul, berwatak agung, dan gagah berani. Sedangakan ‘Usaha’ merupakan perbuatan atau amalan, berbuat sesuatu dan bekerja. Dan wirausaha artinya orang yang membuat suatu produk, menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru hingga mengatur permodalan serta pemasarannya”.
“Secara umum, definisi wirausaha adalah suatu kegiatan usaha atau bisnis mandiri dengan kondisi seluruh sumber daya dan upaya dibebankan kepada pelaku usaha (wirausahawan) dalam mengenali produk baru, menentukan konsep dan proses produksi, menyusun strategi hingga memasarkan serta mengatur permodalannya. Tujuan adanya kegiatan ini adalah untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi dibandingkan saat sebelum diolah” lanjutnya.
Kemudian beliau juga membagikan pengalamannya dalam membangun usaha miliknya, pada 2021 beliau menciptakan produk dodol sayur bersama istrinya berangkat dari keresahan Ketika harga sayur (khususnya tomat) pada saat itu anjlok sehingga banyak petani lebih memilih untuk membuang hasil panennya dibandingkan menjualnya. Dari sana beliau mendapatkan ide untuk mengolah sayuran menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi lebih.
“Seorang wirausaha juga berperan sebagai penemu dan perencana (inovator dan planner), menemukan/menciptakan produk yang baru, menemukan/menentukan teknologi dan cara yang baru, ide-ide baru, organisasi usaha baru, merancang usaha baru, merencanakan strategi, serta merencanakan ide-ide dan peluang”.
Dalam berjalannya usaha dodol sayur beliau, seringkali beliau mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan oleh instansi pemerintahan, baik dari Pemda KBB, Disperinda, Komisi X DPR RI. Dalam kegiatan sosialisasi kewirausahaan ini juga beliau mengutip perkataan dari Bapak Dede Yusuf Macan Efendi (Wakil Ketua DPR RI Komisi X Periode 2019-2024) di salah satu pelatihan yang Bapak Asep Suryadi ikuti sebelumnya, “Di masa depan perekonomian negara akan didominasi oleh para pelaku UMKM”.
Bapak Asep Suryadi juga mendorong agar warga di desa Cimenyan tidak takut untuk membuat inovasi dan mendirikan UMKM. “dari segi manfaat, seorang wirausaha memiliki
Bapak Asep Suryadi juga mendorong agar warga di desa Cimenyan tidak takut untuk membuat inovasi dan mendirikan UMKM. “dari segi manfaat, seorang wirausaha memiliki peluang mengendalikan nasib, kesempatan melakukan perubahan, peluang menggunakan potensi sepenuhnya, peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas, dan peluang untuk berperan untuk masyarakat dan mendapat pengakuan atas usaha anda Disamping itu, pemerintah juga saat saat ini sedang gencar untuk mencetak banyak UMKM unggul”.**(ipung)
Penyusun Rahmat Hidayat