Palabuhanratu, 26 Mei 2024 – Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengadakan simulasi rencana evakuasi dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana pada Minggu (26/05/2024). Acara ini berlangsung di Pantai Batu Bintang Patuguran dan dihadiri oleh jajaran BPBD Kabupaten Sukabumi, BNPB, perwakilan Camat Palabuhanratu, Babinsa, Pemdes Jayanti, Tim Relawan Destana, serta tamu undangan lainnya.
Warga masyarakat tampak sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan dengan serius mendengarkan arahan yang diberikan. Kepala Desa Jayanti, Nandang, S.Ag, menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan implementasi dari beberapa pelatihan sosialisasi yang sebelumnya dilakukan oleh tim BPBD, BNPB, dan IDRIP di kantor Desa Jayanti.
“Hari ini tim relawan Destana Desa Jayanti dan warga lainnya bisa memahami jika bencana benar-benar terjadi. Mudah-mudahan kegiatan ini dianggap sebagai pelajaran penting tentang bagaimana warga bisa menghadapi bencana melalui simulasi,” ujar Nandang.
Nandang juga menambahkan bahwa meskipun kegiatan simulasi hanya berlangsung selama satu jam, latihan-latihannya membutuhkan waktu yang tidak singkat, bahkan bisa lebih dari dua bulan. “Penting bagi warga untuk memahami simulasi ini agar ketika bencana benar-benar terjadi, mereka bisa mengingat dan menerapkan apa yang telah dipelajari,” katanya.
Simulasi evakuasi ini melibatkan sekitar 100 orang, termasuk para ketua lembaga desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan tim kecamatan. Nandang berharap warga di sekitar lokasi Batu Bintang juga turut terlibat dalam kegiatan ini. “Kami berterima kasih kepada BPBD Kabupaten dan tim fasilitator yang telah bekerja sama dalam kegiatan sosialisasi dan simulasi ini,” jelas Nandang.
Wakil Koordinator BNPB Bidang Pemberdayaan Provinsi Jawa Barat, Adi Nurwansyah, menyampaikan bahwa kegiatan simulasi evakuasi di Desa Jayanti merupakan yang ketiga di Kabupaten Sukabumi. “Antusiasme dari warga cukup baik. Di Kabupaten Sukabumi, program Destana mencakup enam lokasi, yaitu Palabuhanratu, Jayanti, Loji, Ciwaru, Tegal Buled, dan Bumiasih,” kata Adi.
Adi menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat agar lebih sadar dan siap menghadapi potensi bencana di wilayah masing-masing. Fokus tahun ini adalah pada bencana gempa dan tsunami, dengan simulasi evakuasi tsunami sebagai kegiatan utama. “Kami telah menyusun banyak rencana evakuasi, termasuk S.O.P evakuasi dan sistem peringatan dini. Targetnya adalah agar 80% warga di setiap desa sadar dan siap siaga terhadap bencana,” ungkap Adi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan warga Desa Jayanti dan sekitarnya dapat menyebarluaskan pengetahuan dan kesiapsiagaan bencana kepada RT dan RW lainnya.
Jurnalis | Agus salim