Ditulis oleh : D. Apriatin
Satunews.id// Media Online Jabar dan Nasional selaku perusahaan Pers yang mengandalkan anggaran publikasi, tanpa kejelasan hilang bak ditelan bumi.
Beberapa surat kesepakatan kerjasama yang dilayangkan oleh berbagai perusahaan media, baik media online atau media lainnya, bahkan mengikuti aturan dengan apa yang telah diaturnya oleh pemangku kebijakan, hilang bak ditelan bumi tak ada rimbanya. Wahai penguasa, dimana nuranimu? Wahai Pemilik APBD Dan APBN 2024???
Sampai kapan perjalanan media Jawa Barat dan Nasional yang sudah berbadan hukum hingga kini belum juga ada titik temunya???
Menurut pantauan awak jurnalis angkatan tahun 1998 sampai dengan 2024 kondisinya masih belum kondusif dan jauh dari kata adil dan merata dalam hal belanja publikasi daerah disetiap lembaga pemerintahan, baik BUMD maupun BUMN atau pun instansi pemerintahan secara keseluruhan.
Kebijakan yang digunakan kebanyakan menitikberatkan pada suatu lembaga atau Organisasi ternama seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Padahal, yang saat ini sedang berpolemik, yang terjadi di Tubuh Internal Organisasi tersebut sedang menuai badai besar yang melibatkan terduga nya para Oknum PWI Pusat menjadi objek santer di dunia per Mediaan. Insan pers yang ada diseluruh Indonesia dari sabang sampai merouke digegerkan dengan kasus yang menyeret beberapa pengurus PWI tersebut.
Kini tidak ada lagi yang dapat di banggakan atas apa yang telah mereka perbuat.
Ini semua tinggal puing-puing kehancuran dan menjadi sorotan tajam bagi insan pers di tanah air tercinta kita ini.
Wahai pemilik dan pemangku kebijakan dimanapun berada, dengarkan sura jeritan hati kami malaikat pemburu berita yang baik dan buruk. Karena peran kamilah, indonesia ini menjadi penuh warna, untuk itu hormati dan hargai karya kami di dunia publikasi saat ini???
Mohon kepada pengelola Anggaran Publikasi dimanapun berada, terbuka dan transparanlah semua belanja media kepada semua pelaku usaha bisnis media dimanapun berada. Karena, bagaimanapun mereka itu pahlawan tampa tanda jasa, para jurnalis ini hidup dari sejarah para pejuang Indonesia yang gugur di medan perang demi membela hak-hak mereka.
Dengan demikian, diharapkan Lembaga terkait yang belum menunaikan kewajibannya kepada pahlawan pemburu berita di tanah air kedepannya diberikan penghargaan yang setinggi-tingginya oleh Pemerintah Indonesia.
Para insan pers yang ada saat ini hampir memenuhi jumlah dari 50% nya bangsa ini, demi memperjuangkan kepentingan para pelaku kebijakan di lembaga tertentu secara luas dan umum.
Buka mata dan buka hati, sampai kapan ketidak adilan ini akan gunakan, ke egoisan yang dilakukan para oknum membuat para insan media bersabar dan menahan haus dan dahaga yang berkepanjangan, menanti untuk segera mendapat bagian. Untuk pelaku jurnalis sosial dimanapun berada tentunya.
Berikanlah sesuai takaran yang pas, disesuaikan pula dengan aturan dan kebijakan yang porposional dan profesional, sehingga menghasilkan suasana kondusif yang penuh damai dan tentram.
Sehingga hal ini, akan menumbuhkembangkan rasa aman, nyaman dan damai dijiwa sang penulis dimana pun berada.
Baru akan kita sebut, bahwa Pemilik Kebijakan publikasi untuk para Insan media dan pelaku bisnisnya, akan berucap, “Jurnalis bersyukur, karena para Pemimpin Indonesia membawa keadilan bagi insan pers”, luar biasa. (Red)
Penulis adalah : Pemred Satunews.id