satunews.id
KOTA SALATIGA -Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi · Dr Ir H. Dicky Saromi M.Sc didampingi Penjabat (Pj)
Walikota Salatiga Yasip Khasani, mengunjungi kota Salatiga tertua kedua di Indonesia.
Kunjungan kerja Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi · Dr Ir H. Dicky Saromi M.Sc bersama rombongan , diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Salatiga Yasip Khasani, beserta Sekda dan segenap Kepala OPD terkait, di ruang Kalitaman Gedung Setda Salatiga, Senin (08/1/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi · Dr Ir H. Dicky Saromi M.Sc bersama rombongan ditemani Penjabat (Pj) Walikota Salatiga Yasip Khasani, keliling kota Salatiga untuk menikmati keindahan bangunan kuno peninggalan jaman belanda.
Yasip juga mengajak Pj Wali Kota Cimahi beserta rombongan, mengunjungi Desa Wisata Tingkir Lor yang mengenalkan produk kuliner coklat tempe dan sukses dengan pemasaran digital.
Dilansir media harian Merapi,
Penjabat (Pj) Walikota Salatiga Yasip Khasani menyampaikan, pertemanan Pemkot Cimahi dengan Pemkot Salatiga sangat dibutuhkan, karena keduanya memiliki karakter dan misi yang sama. Bedanya, Kota Salatiga luas 54.981 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 200.738 jiwa.
Sedangkan Kota Cimahi dengan luas sekitar 42 kilometer persegi memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih padat, yakni 560 ribu jiwa.
Dengan demikian, Kota Salatiga masih memiliki space lahan yang lebih luas untuk dimaksimalkan pemanfaatannya.
“Baru tahun ini jumlah penduduk Kota Salatiga menyentuh angka 200.000. Agak berbeda dengan Cimahi yang sudah lebih padat, ” jelas Yasip Khasani.
Sehingga, lanjutnya masih banyak space lahan yang bisa dimanfaatkan.
Yasip mengungkapkan perencanaan untuk tidak menyatukan kantor terpusat, tetapi membagi cluster.
Ia juga mengatakan, Salatiga juga bakal optimalkan bangunan mangkrak bekas Matahari, apakah bisa untuk Kantor Satpol PP, Kesbangpol, Dinas Perdagangan.
Tujuannya untuk mendekatkan masyarakat terhadap layanan mereka. Karena selama ini sudah bertahun-tahun tidak ada pemecahan dan sayang gedungnya nganggur. 20 tahun ke depan, Salatiga tidak mungkin menjadi kota industri mungkin bisa dilakukan untuk Kota Salatiga adalah sebagai kota jasa, khususnya kuliner.
Oleh karena itu, festival-festival kuliner perlu mulai direncanakan dan dikolaborasikan dengan festival yang lain, seperti festival toleran yang akan dilakukan secara rutin di Kota Salatiga dan festival-festival lainnya.
“Festival-festival di Kota Salatiga itu tetap berbau toleran, berbau kebhinekaan, sehingga ciri khas dari Salatiga itu brandingnya bisa masuk. Karena saat ini, kota kuliner yang terkenal itu bukan Salatiga tapi Solo. Padahal, di sini lebih banyak jenis kulinernya, tapi belum terekspos saja,” tutup Yasip.
Sementara menurut Pj Walikota Cimahi Dicky Saromi, maksud dan tujuan kunjungan kerja Pemkot Cimahi ke Kota Salatiga adalah untuk sama-sama melihat bagaimana Kota Salatiga secara umum, dan secara khusus ingin juga menjadi kota yang punya trending. Pada kegiatan ini Pemkot Cimahi mencoba mengkolaborasikan beberapa kegiatan, khususnya dalam hal pariwisata. “Karena kalau orang ke Bandung, rata-rata tidak pernah mampir ke Cimahi. Jadi hanya sekedar lewat, andaipun ke Cimahi biasanya berkaitan dengan pendidikan militer.
Sehubungan dengan itu kata Dia , kami tadi tertarik sekali dengan walking tour, ternyata Salatiga bisa dikelilingi dengan jalan kaki. Beberapa spot yang kami lihat dari heritage-nya, baik bangunan gereja, rumah dinas walikota, klenteng dan gedung lainnya, terutama saluran-saluran irigasi Belanda yang terawat dengan rapi, bahkan ada ikan-ikannya itu membuat kami sangat tertarik. Karena hal itu sebetulnya juga ada di Cimahi, jadi mungkin bisa juga nanti kita kembangkan ke depannya,” kata Dicky.
Selain itu, Dicky melihat Kota Salatiga adalah kota yang didesain sama dengan kota-kota kecil dalam konteks untuk militer. Sebagaimana Kota Salatiga, Kota Cimahi juga memiliki heritage bangunan kuno militer. Kota Cimahi menjadi Kota militer, karena Pemerintah Kolonial Belanda pernah mempersiapkan Bandung sebagai Ibu Kota Hindia Belanda di Indonesia dengan membangun Gedung Sate sebagai pertahanan militernya. Kota Cimahi juga dikelilingi gunung, sebagai mana Kota Salatiga yang dikelilingi Gunung Merapi, Merbabu, Telomoyo dan lain-lain.**