BANDUNG || SATUNEWS– Merasa prihatin dengan jumlah stunting yang mencapai 20%, Caleg dari Partai Politik PBB, Ivonne Audrey, berkeinginan membaktikan dirinya untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
Ivonne menggambarkan bahwa anggaran stunting di Jawa Barat masih belum menyentuh ke tingkat bawah terutama pesisir yang notabene pekerjaaannya sebagai pemulung. Kenyataan itulah yang membuat dirinya merasa prihatin dan berkeiginan untuk berkonsentrasi di masalah itu.
Malah ia menegaskan, bahwa perempuan itu mempunyai hak sama untuk menjadi wakil rakyat, meski pun saat ini kaum perempuan hanya berkisar 30% yang berkiprah mencalonkan diri menjadi anggota legislatif.
“Semoga untuk kedepannya jumlah caleg perempuan bisa lebih meningkat lagi, tentunya bisa mencapai 50 persen,” katanya di kegiatan Peningkatan Partisipasi Perempuan di Lembaga Legislatif tahun 2023, melalui DPA3KB Jabar, di Hotel Grand Sunshine, Kamis (32/08/2023).
Untuk pencalonannya itu, ia mengaku sudah turun kelapangan, menjalin komunikasi, dan menyerap aspirasi masyarakat yang berkaitan dengan kebutuhannya dan keinginannya yang hingga saat ini belum terimplementasikan.
Namun seperti yang diungkapkannya tadi, ia akan fokus pada stunting dan pernikahan dini. Karena dua masalah itu sangat berkaitan langsung dengan masa depan anak-anaknya nanti. Dan ia berharap masyarakat mendukung programnya itu dengan memilih serta menjadikannya sebagai anggota DPRD Provinsi Jabar di Pemilu 2024 nanti.
Untuk sekarang ia menuturkan, pihak KUA bisa menghindari pernikahan dini. Lakukan edukasi kepada pasangan pranikah sebelum melangsungkan pernikahan, termasuk mengenai stunting dari 0 tahun hingga 5 tahun ke depan. “Itu perlu dilakukan agar bisa menghindari stunting,” ujarnya.
Contohnya di daerah Bekasi, ia menemukan Ibu muda berusia 25 tahun beranak tiga, dan masih mempunyai momongan. Kenyataan itu jelas membuatnya bertanya-tanya, apakah anggaran yang tersedia belum terserap atau disalurkan, “Lalu mengapa saya menemukan kejadian itu langsung, sehingga banyak tanya yang belum mendapatkan jawaban,” imbuhnya.
Ia menyadari bukan yang terbaik untuk dipilih masyarakat, tapi ia menegaskan akan berusaha bekerja dengan baik untuk mengabdi dan melayani masyarakat.***