Kab. Bandung // Kabupaten Bandung menjadi lokasi penyelenggaraan Meet The Leader Green Generation Indonesia atau Kegiatan jambore nasional generasi hijau tahun 2023.
Kegiatan tersebut langsung dibuka secara resmi oleh Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna di Gedung Moch Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Kamis (31/7/2023).
Jambore Nasional Generasi Hijau itu dilaksanakan mulai 31 Juli sampai 4 Agustus 2023 di kawasan Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung.
Pada kesempatan itu, Bupati Dadang Supriatna menyampaikan ucapan selamat datang kepada jajaran Green Generation Indonesia di Kabupaten Bandung.
“Merupakan suatu kehormatan bagi kami, bahwa Kabupaten Bandung dijadikan lokasi penyelenggaraan meet the leader. Mudah-mudahan kegiatan ini semakin mempererat ikatan tali silaturahmi dan persaudaraan di antara kita semua,” ujar Bupati Bandung dalam sambutannya.
Berbicara lingkungan, imbuh Dadang Supriatna, termasuk berbicara tentang sampah sesungguhnya sedang berbicara tentang peradaban, yaitu tentang perilaku manusia dalam mengelola dan menangani lingkungan.
“Jadi masalah terbesar kita sesungguhnya adalah bagaimana seluruh masyarakat secara individu mampu konsisten menjadi kontributor positif yang nyata baik dalam upaya konservasi maupun pengelolaan lingkungan,” ujarnya.
Bupati Bandung mengatakan bahwa koridor bidang pembangunan lingkungan hidup merupakan koridor pembangunan yang paling berat dalam penangananya.
“Penanganan permasalahan lingkungan dan sampah tidak cukup hanya dijawab dengan penyediaan infrastruktur dan pendekatan teknis semata. Kita ketahui Green Generation Indonesia merupakan organisasi yang bergerak dalam mewujudkan generasi peduli dan berbudaya lingkungan yang telah tersebar di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia,” jelas Dadang Supriatna.
Ia mengatakan, kegiatan ini tersebut dalam rangka mewujudkan generasi muda peduli dan berbudaya lingkungan menuju Indonesia Emas 2045.
Oleh karena itu, Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna berharap kegiatan Meet The Leader Green Generation Indonesia menjadi sarana untuk menyusun konsepsi ideal bagaimana generasi muda peduli lingkungan dan mampu melakukan pendekatan rekayasa sosial dalam rangka membangun dan meluruskan kembali pola pikir masyarakat di seluruh Indonesia.
“Kita semua adalah sumber masalah bagi lingkungan. Tetapi sekaligus juga sebagai sumber solusi permasalahan lingkungan,” kata Kang DS.
Menurutnya, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN.MENLHK.GO.ID), di tahun 2022 Indonesia menghasilkan sekitar 33,1 juga ton sampah dan sekitar 18,5 persen di antaranya berupa sampah plastik.
“Saat ini pun kita sedang menghadapi polusi plastik. Polusi plastik adalah ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di Indonesia,” ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, Kang DS mengajak kepada semua stakeholders, unsur kemitraan pentahelix, termasuk di dalamnya Green Generation Indonesia untuk bersama-sama menemukan dan memperjuangkan solusi mengatasi polusi plastik.
“Pergeseran pola hidup atau life style dan pola konsumsi masyarakat Indonesia khususnya dalam penggunaan plastik sekali pakai berandil besar terhadap kondisi tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan dan tidak punya banyak waktu.
“Solusinya ada di tangan kita. Bagaimana kita serius berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kang DS pun menyampaikan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada Pandawara Group yang telah menginisiasi pembersihan Sungai Cikeruh Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. “Sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang membuang sampah yang dilaksanakan beberapa waktu lalu,” katanya.
Ia berharap kegiatan yang positif tersebut harus dapat menjadi motivasi untuk semua unsur masyarakat dalam berupaya memulihkan kembali kelestarian lingkungan.
“Saya mengajak untuk kita terus menggalakan berbagai langkah dan upaya untuk mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat,” katanya.
Menurutnya, sebagai negara dengan kearifan lokal yang tinggi, dirinya mengajak untuk menghidupkan kembali dan menanamkan pengetahuan dan pendekatan modern inovatif menuju negara yang lebih bersih, hijau dan bebas sampah.
(hms)