Satunews.id
Dayeuhkolot, – Baru ditunjuk sebagai Ketua Pentahelix Penanganan Banjir Dayeuhkolot, Tri Harmanto langsung bergerak cepat (gercep) melakukan survei lapangan ke titik-titik rawan. Peninjauan ini difokuskan di anak Sungai Cipalasari dan dilanjutkan ke kawasan rawan banjir di Desa Dayeuhkolot, pada hari Senin (17/11/2025).
Aksi Tri Harmanto ini tidak dilakukan sendiri, melainkan didampingi oleh Aat Safari, Juru Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Sungai UPTD Das Ciwidey
“Kami melaksanakan tugas survei ke anak sungai Cipalasari dari UPTD Das Ciwidey bersama Ketua Pentahelix yang ada di Desa Dayeuhkolot. Kami ditugaskan pimpinan untuk menyurvei dan mengukur sedimentasi serta memetakan titik-titik rawan terjadinya banjir di Dayeuhkolot,” jelas Aat Safari, menegaskan pentingnya sinergi data.
Tri Harmanto menyatakan bahwa survei ini adalah langkah awal yang krusial untuk memastikan rencana aksi penanggulangan banjir didasarkan pada data akurat.
“Hari ini kami langsung turun untuk memastikan di mana saja titik-titik krusial yang harus segera ditangani. Hasil survei bersama UPTD Das Ciwidey ini akan menjadi dasar kita untuk menyusun rencana aksi konkret melalui skema Pentahelix,” kata Tri Harmanto.
“Dengan sinergi seluruh unsur, termasuk dukungan penuh dari masyarakat dan UPTD, kami berharap upaya normalisasi Sungai Cipalasari bisa direalisasikan secepatnya demi memastikan Dayeuhkolot bebas banjir di masa mendatang,” tegasnya.

Menyikapi masalah pendangkalan dan penyumbatan, Aat Safari UPTD Das Ciwidey berpesan kepada masyarakat.
mengingatkan tanggung jawab bersama.
“Untuk itu, kepedulian masyarakat khususnya di Desa Dayeuhkolot jangan sekali-kali membuang sampah ke sungai anak sungai Cipalasari. Karena, itu untuk menjaga kelestarian dan agar tidak menyebabkan banjir,” pungkasnya.
(Asp)






























