Harapan Warga Makam Kuno Di Era Troloyo Di Tahun 1400 Masehi Di Desa Lecari Kota Pasuruan Berharap Di Jadikan Destinasi Budaya.

- Redaksi

Rabu, 6 November 2024 - 22:30 WIB

503 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasuruan, Satunews.id-Makam adalah wujud budaya Islam yang mencerminkan persepsi dan alam pikir masyarakat. Makam juga tidak hanya sekadar benda yang mewakili makna fungsional sebagai benda kubur. Apalagi makam kuno yang dari zaman dahulu berada di desa lecari  diyakini sangat sakral akan simbol, nilai kebudayaan yang sangat tinggi apalagi makam kuno yang  mempunyai nilai sejarah. Rabu (06/11/2024)

Warga berharap lokasi ini bisa menjadi destinasi wisata baru yang menawarkan pengalaman mengenal sejarah masa lalu di tengah pesona alam yang asri.

Keberadaan warisan budaya berupa makam kuno yang dari dahulu bahkan orang desa sekitar selalu mengawasi makam kuno tersebut yang masih berdiri tegak dan kokoh hingga sampai saat ini.Masyarakat setempat pun menganggap makam ini sakral, dengan tradisi dan cerita turun-temurun yang menambah daya tarik spiritual dan budaya bagi wisatawan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan pernah terjadi hal yang sangat aneh terjadi disitu sebuah mobil pick up  pengangkut material mundur tanpa diketahui kalau di belakang tersebut ada makam kuno itu. Sehingga mobil pick up tersebut menabrak batu nisan nya hingga mobil pick up tersebut langsung terguling di tempat,”Ungkapnya.

Hingga kamipun sempat mengomentari warga sekaligus masih keluarga leluhur dan juga orang tertua di sekitaran makam mbah Tolo di desa lecari yaitu ibu Umi Kulsum yang termasuk ibu kandung dari salah satu ketua RT.04 RW.01 yaitu Budi Santoso hingga bapak ilham selaku lurah tapaan ikut hadir dan menyaksikan adanya makam kuno tersebut minggu kemarin pas dalam momen kerja bhakti di wilayah makam mbah Tolo.

Bahkan kamipun mempertanyakan terkait makam kuno dengan batu nisan yang sangat besar masih berdiri tegak hingga kamipun mendapatkan informasi bahwa di sekitaran lingkungan makam tersebut ibu umi kulsum lah yang masih bisa sedikit menjelaskan terkait Makam kuno itu hingga beliau menyebutkan itu makam Mbah Tolo,” Tuturnya.

Untuk menjaga cagar budaya tersebut, kami berharap pihak pemerintah harus bekerjasama dengan masyarakat setempat harus melakukan kegiatan sosialisasi dan konservasi yang meliputi perlindungan fisik hingga mendatangi tempat pemakaman kuno tersebut untuk memastikan keakuratan informasi dari salah satu warga setempat.

Hal tersebut, menjadi sebuah akulturasi yang terus terpatri hingga saat ini dimasyarakat. Begitu pula dengan penempatan makam. Biasanya untuk para orang sakti dimasa raja-raja mataram atau majapahit.

Bahkan masyarakat setempat setiap tahun mengadakan barik’an dzikir dan doa bersama khususnya mendoakan semua ahli kubur yang berada di lingkungan makam keluarga didesa Lecari tersebut hingga tanpa terkecuali. bahkan dapat terlihat makam kuno tersebut di duga berada dikisaran tahun 1400 masehi yang berada di era troloyo.

Selain itu batu tegak atau menhir dari dahulu warga sekitar semua sudah mengetahui akan adanya makam bersejarah yang selalu bersih tanpa adanya tumbuhan sedikitpun di atas makam tersebut

Kami sebagai warga setempat dan juga masih ada keterkaitan hubungan keluarga besar yang berada tidak jauh dari makam mbah tolo tersebut hingga harapan kami agar dari dinas cagar budaya terkait makam kuno ini agar sedikit di perhatikan karena ini bisa menjadi destinasi wisata budaya, serta memastikan pelestariannya untuk generasi mendatang.

(yahya)

#Satunews.id

#Satunews.idJatim

Tags: Breaking news

 

Berita Terkait

Ketaatan Wajib Pajak, Bapenda Sumenep Optimis Target PAD Tahun Ini Tercapai
Transformasi Digital Pertanian Langkah DKPP Sumenep Terapkan Teknologi Drone
DKUPP Sumenep Lakukan Penataan Kota dan Penertiban PKL di Area Zona Merah
RSUDMA Sumenep Berikan Edukasi Kepada Masyarakat Pentingnya KTR
Bapenda Sumenep : Pendataan Wisata Optimalkan PAD Melalui Sektor Pariwisata
Kapolres Sumenep Yang Baru Disambut Tari Muang Sangkal & Pedang Pora
Harga Karcis Penitipan Mobil di Wisata Pantai Slopeng di Keluhkan Pengunjung
Pemkab Bandung Bentuk Satgas Pemberantasan Premanisme

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 20:56 WIB

Sekjen Kemen Imipas RI Tinjau Kesiapan Pembangunan Unit Layanan Paspor di Kabupaten Garut

Sabtu, 19 April 2025 - 14:01 WIB

Ketaatan Wajib Pajak, Bapenda Sumenep Optimis Target PAD Tahun Ini Tercapai

Sabtu, 19 April 2025 - 08:51 WIB

*Pemdes Hambalang dan Puslola Bainstrahan Gelar Sapu Bersih Sampah Liar*

Jumat, 18 April 2025 - 20:37 WIB

Tindaklanjuti Arahan Bupati Bogor, Jaro Ade Tinjau Pembangunan Jembatan Sementara Di Dramaga

Jumat, 18 April 2025 - 16:22 WIB

Kapolres Bogor Dengarkan Keluhan Warga Melalui “Jumat Curhat”

Jumat, 18 April 2025 - 15:11 WIB

Transformasi Digital Pertanian Langkah DKPP Sumenep Terapkan Teknologi Drone

Kamis, 17 April 2025 - 15:18 WIB

Bupati Bogor Rudy Susmanto Lantik CPNS PPPK Formasi Tahun 2024

Kamis, 17 April 2025 - 10:12 WIB

DKUPP Sumenep Lakukan Penataan Kota dan Penertiban PKL di Area Zona Merah

Berita Terbaru

KUNJUNGAN WAMENDES : Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mendampingi kunjungan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria ke Eco Wisata Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, pada Selasa (12/12/2024).

Berita

Pemkab Dukung Swasembada Pangan dan Wisata Lokal

Rabu, 13 Nov 2024 - 13:31 WIB