Pasuruan, Satunews.id-Makam adalah wujud budaya Islam yang mencerminkan persepsi dan alam pikir masyarakat. Makam juga tidak hanya sekadar benda yang mewakili makna fungsional sebagai benda kubur. Apalagi makam kuno yang dari zaman dahulu berada di desa lecari diyakini sangat sakral akan simbol, nilai kebudayaan yang sangat tinggi apalagi makam kuno yang mempunyai nilai sejarah. Rabu (06/11/2024)
Warga berharap lokasi ini bisa menjadi destinasi wisata baru yang menawarkan pengalaman mengenal sejarah masa lalu di tengah pesona alam yang asri.
Keberadaan warisan budaya berupa makam kuno yang dari dahulu bahkan orang desa sekitar selalu mengawasi makam kuno tersebut yang masih berdiri tegak dan kokoh hingga sampai saat ini.Masyarakat setempat pun menganggap makam ini sakral, dengan tradisi dan cerita turun-temurun yang menambah daya tarik spiritual dan budaya bagi wisatawan.
Bahkan pernah terjadi hal yang sangat aneh terjadi disitu sebuah mobil pick up pengangkut material mundur tanpa diketahui kalau di belakang tersebut ada makam kuno itu. Sehingga mobil pick up tersebut menabrak batu nisan nya hingga mobil pick up tersebut langsung terguling di tempat,”Ungkapnya.
Hingga kamipun sempat mengomentari warga sekaligus masih keluarga leluhur dan juga orang tertua di sekitaran makam mbah Tolo di desa lecari yaitu ibu Umi Kulsum yang termasuk ibu kandung dari salah satu ketua RT.04 RW.01 yaitu Budi Santoso hingga bapak ilham selaku lurah tapaan ikut hadir dan menyaksikan adanya makam kuno tersebut minggu kemarin pas dalam momen kerja bhakti di wilayah makam mbah Tolo.
Bahkan kamipun mempertanyakan terkait makam kuno dengan batu nisan yang sangat besar masih berdiri tegak hingga kamipun mendapatkan informasi bahwa di sekitaran lingkungan makam tersebut ibu umi kulsum lah yang masih bisa sedikit menjelaskan terkait Makam kuno itu hingga beliau menyebutkan itu makam Mbah Tolo,” Tuturnya.
Untuk menjaga cagar budaya tersebut, kami berharap pihak pemerintah harus bekerjasama dengan masyarakat setempat harus melakukan kegiatan sosialisasi dan konservasi yang meliputi perlindungan fisik hingga mendatangi tempat pemakaman kuno tersebut untuk memastikan keakuratan informasi dari salah satu warga setempat.
Hal tersebut, menjadi sebuah akulturasi yang terus terpatri hingga saat ini dimasyarakat. Begitu pula dengan penempatan makam. Biasanya untuk para orang sakti dimasa raja-raja mataram atau majapahit.
Bahkan masyarakat setempat setiap tahun mengadakan barik’an dzikir dan doa bersama khususnya mendoakan semua ahli kubur yang berada di lingkungan makam keluarga didesa Lecari tersebut hingga tanpa terkecuali. bahkan dapat terlihat makam kuno tersebut di duga berada dikisaran tahun 1400 masehi yang berada di era troloyo.
Selain itu batu tegak atau menhir dari dahulu warga sekitar semua sudah mengetahui akan adanya makam bersejarah yang selalu bersih tanpa adanya tumbuhan sedikitpun di atas makam tersebut
Kami sebagai warga setempat dan juga masih ada keterkaitan hubungan keluarga besar yang berada tidak jauh dari makam mbah tolo tersebut hingga harapan kami agar dari dinas cagar budaya terkait makam kuno ini agar sedikit di perhatikan karena ini bisa menjadi destinasi wisata budaya, serta memastikan pelestariannya untuk generasi mendatang.
(yahya)
#Satunews.id
#Satunews.idJatim
Tags:Â Breaking news