KAB. BANDUNG // satunews.id – Sejumlah warga yang hadir dalam kegiatan rutin Rembug Bedas ke-121 di Desa Langensari Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung apresiasi kebijakan Bupati Bandung Dadang Supriatna yang sudah merealisasikan 13 program prioritas.
Jajang, selaku guru ngaji di Desa Langensari mengaku bangga dengan adanya program prioritas Bupati Bandung tersebut.
“Dengan adanya program guru ngaji ini untuk meningkatkan kualitas akhlak dan moral masa depan anak-anak,” kata Jajang.
Ia pun menyebutkan bahwa dengan adanya program guru ngaji itu ditambah BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Demikian yang dikatakan Yeni Rahmawati, Kader PKK Desa Langensari. “Atas nama kader PKK, saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati Bandung yang sudah memperhatikan insentif PKK beserta BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Berharap kedepan bisa lebih diperhatikan lagi,” tutur Yeni.
Ia berharap program prioritas Bupati Bandung itu untuk dilanjutkan. “Lanjutkan,” katanya.
Sementara itu, Ujang Syarif, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Langensari mengatakan bahwa di Desa Langensari ada ratusan rumah tidak layak huni (rutilahu) yang harus segera ditangani.
“Masih ada sekitar 149 rutilahu yang harus segera dibangun. Sedangkan 214 rutilahu lainnya sudah ditangani,” katanya.
Ujang mengatakan di Desa Langensari masih membutuhkan mesin ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri). “Mesin ADM sangat dibutuhkan di Desa Langensari,” katanya.
Ia juga berharap masyarakat dapat kemudahan dalam mendapatkan layanan BPJS Kesehatan.
“Supaya masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan,” ucapnya
Kepala Desa Langensari Agus Kusumah mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bandung yang sudah berkontribusi pada peningkatan infrastruktur pembangunan jalan.
“Sepanjang 2,4 km jalan di Desa Langensari sudah dibangun, dan sisanya sedikit lagi yang perlu ada penanganan atau pembangunan,” kata Agus.
Ia mengatakan masyarakat di Desa Langensari sudah swadaya membangun jalan sepanjang 1700 meter dan lebar 3 meter. Sebelumnya, pematang sawah.
“Sudah ada peningkatan infrastruktur jalan. Itu hasil swadaya masyarakat pada tahun 2015. Saat ini perlu ada perbaikan. Berharap kedepannya bisa meningkatkan pembangunan jalan,” katanya.
Agus mengatakan bahwa 13 program prioritas Bupati Bandung, di antaranya tiga program unggulan sudah betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Di antaranya, sebanyak 214 rutilahu di Desa Langensari sudah ditangani, dan sisanya 146 unit lagi.
Di desa itu, lanjut Agus, 54 orang sudah mendapatkan program guru ngaji, ditambah 25 orang mendapatkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Selain itu 35 orang yang mendapatkan bantuan kartu tani Sibedas. Pada tahun 2024 ini, sebanyak 177 petani diwacanakan menerima bantuan tersebut.
Masyarakat yang hadir saat itu mendukung Dadang Supriatna dua periode pada kepemimpinannya di Kabupaten Bnadung. Motonya, lanjutkan.
Di hadapan ratusan warga, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja melaksanakan Rembug Bedas.
“Rembug Bedas ini dalam rangka silaturahmi dan menampung aspirasi untuk mencari solusi,” katanya
Bupati sangat respon aspirasi warga yang mengharapkan ADM di Desa Langensari. Ia pun berharap pada tahun 2024 ini, semua desa di Kecamatan Solokanjeruk untuk mendapatkan bantuan ADM.
“Ini manfaatnya Rembug Bedas,” katanya sembari mengatakan bahwa pihaknya berusaha untuk tetap amanah dan istiqomah dalam melaksanakan tugasnya sebagai Bupati Bandung.
Ia mengatakan pelaksanaan Rembug Bedas ini menampung aspirasi, sekaligus mencari solusi. Bupati pun berharap pembangunan jalan di Kecamatan Solokanjeruk untuk dianggarkan tahun ini.
“Solokanjeruk jadi prioritas. Jalan harus beres,” katanya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan bahwa pihaknya mentargetkan perbaikan 7000 rumah tidak layak huni setiap tahunnya. Karena sebelumnya pada awal ia menjabat Bupati Bandung, tercatat sebanyak 37.000 rutilahu yang perlu mendapatkan perhatian atau perbaikan.
“Namun realisasinya, sebanyak 7473 unit tahun 2021, 7.397 unit tahun 2022 dan 7.506 unit tahun 2023 yang sudah ditangani, artinya melebihi dari target,” katanya.
Ia mengatakan bahwa program rutilahu itu untuk mendorong masyarakat sehat. Rumah sehat semangat merubah dirinya, bisa bekerja dengan baik.
“Tugas pemerintah mensejahterakan masyarkat,” katanya.
Kang DS pun mendorong masyarakat untuk membuat kajian, sebelum membuat destinasi wisata. Sedangkan kebutuhan anggarannya melalui musdes.
Bupati Bandung pun akan melanjutkan 13 program prioritas, di antaranya pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dengan anggaran Rp 70 miliar. Setiap pelaku usaha bisa mendapatkan pinjaman Rp 2 juta hingga Rp 5 juta, sampai Rp 500 juta.
“Program ini akan saya terus lanjutkan,” katanya.**