BANDUNG//SATUNEWS.ID – Sudah jadi tradisi bagi umat Islam dalam menyongsong bulan suci ramadhan melakukan ziarah makam. Hal ini dilakukan untuk mendo’a kan keluarga ataupun kedua orang tua yang telah meninggal dunia.
Seperti yang dikatakan Ibu Niah (82) warga Karees Kulon Kelurahan Malabar Bandung dalam setiap tahunnya ga pernah ketinggalan selalu melakukan ziarah makam kepada suaminya yang telah meninggal dunia.
“Ziarah teh penting kangge mengenang anu tos maot, sareng urang ge engke bakal nyusul (Ziarah itu penting buat mengenang kepada yang sudah meninggal, dan kita juga nanti bakal menyusul),” ungkapnya kepada Satunews.id saat melakukan ziarah kubur di TPU Muslimin Maleer Kota Bandung, Minggu (10/3-2024)
Lain hal dengan warga sekitar yang ada disekitar pemakaman tersebut, mereka berebut untung dari hadirnya para peziarah yang datang ketempat itu.
Seperti yang diungkap Dadang diakuinya sebagai warga sekitar TPU tersebut yang kesehariannya suka membersihkan makam-makam disekitar itu.
Disetiap bulan suci romadhon tiba, dirinya merasa diuntungkan dengan banyaknya pengunjung yang datang berziarah. Dengan keuntungan yang didapat pun cukup lumayan demi sekedar menyambung hidup.
“Alhamdulillah dalam setiap datang bulan suci romadhon ini kami ikut kebanjiran rezeki,” ujarnya
Lebih lanjut Dadang mengatakan, bahkan pendapatan yang ia dapatkan dalam menjelang bulan suci Romadhon ini lebih besar ketimbang disetiap harinya dalam membersihkan makam-makam tersebut.
“Masalah pendapatan kalau di bulan romadhon seperti ini, saya suka dapat lebih ketimbang hari-hari biasa. Bahkan bisa mencapai 100 – 200 ribu dalam per harinya,” kata Dadang seperti sumringah dan agak malu-malu untuk mengatakannya.
Begitu juga masyarakat lain dengan berbagai peran yang dimiliki banyak sekali kelompok-kelompok dalam cara mengais rezeki di TPU tersebut.
Seperti menjadi tukang parkir, pedagang kembang, pedagang makanan bahkan sampai ke tempat maenan anak-anak, bahkan sampai anak-anak disekitar itupun ikut berebut untung, dan semuanya kebagian rezeki dari kehadiran para peziarah yang datang dari berbagai pelosok di Kota Bandung tersebut. (***)