SIDOARJO – Desa ini sedang sedih. Wajah-wajah duka menyambut iring-iringan ambulans masuk Dusun Beciro, Desa Bakung Tumengunggan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo. Keluarga, tetangga, dan perangkat desa kehilangan enam orang sekaligus. Jenazah dipanggul ke makam desa setempat.
Mereka adalah korban kecelakaan maut antara KA Doho vs mobil Daihatsu Luxio di Jombang. Mobil terseret sekitar 100 meter. Delapan penumpangnya celaka. Enam meninggal dan dua harus dirawat di rumah sakit.
Warga Dusun Beciro, Desa Bakung Temenggungan, Balongbendo, Sidoarjo, membawa jenazah korban kecelakaan kereta di Jombang ke makam dusun setempat Minggu (30/7/2023). (Foto: Tangkapan layar medsos)
Informasinya, sekitar pukul 23.15 Sabtu malam (30/7/2023), Daihatsu melewati perlintasan KA di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Jombang. Mobil berpenumpang tujuh orang dan disopiri oleh Wahyu Kuswoyo (42). Rombangan hendak menuju ke Kediri untuk acara keluarga di sana.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Anang Setiyanto kepada wartawan mengatakan, total mobil berisi delapan orang. Penumpang dan sopirnya. Saat hendak melalui perlintasan KA di tempat kejadian perkara (TKP), sopir langsung lewat.
Diperkirakan, dia tidak melihat ke kanan atau kiri lebih dulu. Padahal, saat itu tengah melaju kencang KA Dhoho dari arah Kertosono menuju Mojokerto. Ada pula warga yang sudah berusaha meneriaki sopirnya untuk mengingatkan akan bahaya. Namun, Wahyu, si sopir, tidak mendengar.
Akibatnya benar-benar fatal. Daihatsu tertabrak. Benturan keras mengejutkan warga sekitar pada tengah malam menjelang Minggu dini hari tersebut. Tidak hanya tertabrak. Mobil Daihatsu bernopol L 1009 XD itu terseret hingga sekitar 100 meter. Bodinya ringsek. Nyaris tidak berbentuk.
”Ada delapan korban. Enam meninggal dan dua dirawat di RSUD Jombang,” kata Ipda Anang. Semuanya warga Sidoarjo. Dan, enam korban meninggal merupakan satu keluarga dari Desa Bakung Tumenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.
Mereka adalah suami-istri Wahyu Kuswoyo (42); dan Sutria Ningsih (30), anak Az Zahra Rohima Khoirunnisa (13). Kemudian, Sumiyowati (60), orang tua Sutria Ningsih; sepupu Alinsya Mareta Mingkana (16); Adelia (19) asal Desa Kedungpadang, Kecamatan Rejoso, Kab Nganjuk.
Adapun dua korban masih dirawat di RSUD Jombang, yaitu Arimbi (13) asal Desa Balung Temenggungan; dan Fikri (22) asal Dusun Bangi, Desa Moromarto, Kec Purwoasri, Kab Kediri.
Minggu siang (30/7/2023), lima jenazah korban dimakamkan di Desa Bakung Temenggungan. Jenazah Sumiyowati dan anaknya Sutria Ningsih dimakamkan dalam satu peti dan liang lahat yang sama. Satu korban Adelia dimakamkan di Rejiso, Nganjuk.
Kepala Desa Bakung Tumenggungan Abu Dawud mengatakan, delapan penumpang mobil itu merupakan rombongan keluarga Sumiyowati. Di dalamnya ada menantu, anak, sekaligus cucunya.
Dawud meminta warganya yang menjadi korban kecelakaan itu didoakan. Agar semua ibadah mereka diterima oleh Allah SWT. Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan.
Pemakaman mereka telah dimusyawarahkan dengan keluarga serta tokoh agama. Bahwa dua jenazah, ibu dan anak, dikebumikan dalam satu liang lahat. ”Tiga yang dikafani dimakamkan sendiri-sendiri,” ungkapnya.
kontr.
Fathur