Oleh : Idat Mustari
Satunews.id,|| Menurut para spirititualis salah satu yang menyebabkan seseorng tidak atau sulit bahagaia adalah karena ia memelihara rasa iri di hatinya. Seseorang telah kena penyakit iri hati jika ada rasa atau keingInan pada dirinya memperoleh nikmat yang sama seperti orang lain peroleh.
Akar masalah iri hati adalah kecenderungan untuk membandingkan apa yang dimiliki orang lain dengan apa yang tidak. Ketika mulai membanding-bandingkan, pasti yang terasa lebih dominan adalah kekalahan yang berujung pada rasa iri hati.
Ingatlah bahwa tak ada orang yang memiliki segalanya. Seberuntung apapun seseorang, pasti mereka juga memiliki masalah, kelemahan, dan hal lain sama seperti diri kita sendiri. Semakin hilang Kebiasaan membandingkan -bandingkan siapa kita dengan orang lain, semakin membuat kita lebih bisa bersyukur dan bisa membuat hati bahagia.
Rezeki setiap orang tidak akan pernah sama, sebab itu hak perogratif Allah. Ini telah dinformasikan oleh Allah dalam Firman-Nya,” Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ankabut : 62).
Allah yang menentukan seseorang banyak rezekinya atau tidak. Ukurannya bukan pintar atau bodoh, seperti ungkapan,” _Banyak orang pandai tetapi sulit kehidupannya dan banyak juga orang yang bodoh_ __tetapi mendapatkan rezeki yang banyak.”_
Allah Yang Memberi Rezeki. Kita hanyalah yang diberi. Pencarian rezeki tak akan merubah takdir-Nya. Takdir berubah jika Allah Menghendaki. Ibnu Athoilah berkata,” _Menggebunya semangat tak akan mampu meneorbos benteng takdir._ ”
Semoga saja Allah memberi kemampuan kepada kita semua untuk bisa menikmati sekecil apapun yang ada ditangan.
_Met aktivitas, semoga sehat selalu, bahagia selalu,panjang umur dan diluaskan_ _rezekinya, met jumatan jangan lupa isi kencleng.._
*Salam Takjim*
Idat Mustari