Oleh : Idat Mustari
Assalamu’alaikum
Sepertinya kata kesenangan dan kebahagiaan adalah memiliki makna yang sama. Padahal dua kata itu punya makna berbeda.
Karena itu, tak sedikit orang yang tertawa terbahak-bahak seperti senang, namun dalam hatinya menyembunyikan kemelut hati. Betapa banyak orang bernyanyi di panggung, di tempat-tempat karaoke, padahal mereka menyimpan rasa luka dihatinya.
Yang senang belum tentu bahagia, tetapi yang bahagia pasti senang. Memang untuk bahagia butuh kesenangan, tetapi kesenangan belum tentu bahagia. Itulah kemudian manusia yang dianugerahi akal untuk memilih—memilah kesenangan mana yang dapat membawanya kepada kebahagiaan dan kesenangan mana yang justru akan membuatnya tidak bahagia.
Kesenangan itu terdiri dari kesenangan jasmani dan ruhani. Kesenangan jasmani, seperti ketika seseorang senang saat berolahraga, atau saat berwisata ke pantai. Menikmati pantai dengan bermain pasir dan riaknya ombak.
Kesenangan ruhani misalnya ketika seseorang merasa senang karena melihat Ka’bah untuk pertama kalinya. Atau seseorang yang merasa senang ketika membaca al-Quran dan bisa menghapalnya meskipun hanya beberapa ayat.
Ternyata kesenangan yang bisa memberi dampak kebahagiaan adalah kesenangan ruhani dibandingkan kesenangan jasmani. Sebab kesenangan jasmani ada batasnya, ada bosennya. Namun kita lebih banyak mengejar agar bisa menikmati kesenangan jasmani dibandingan ruhani. Padahal kesenangan ruhani membuat jiwa tenang. Sedangkan jiwa yang tenang adalah indikator seseorang bahagia.
Semoga Allah senantiasa memberikan kemampuan pada kita untuk melakukan amal yang membuat kita bisa bahagia.
Salam Takjim
Idat Mustari
_Met jumatan, semoga berkah,panjang umur, bahagia dan diluaskan_ _rezekinya…oh iyah jangan lupa isi kencleng_ 🙏