SATUNEWS.ID
KAB. BANDUNG — Pjs Bupati Bandung Dikky Ahmad Sidik didampingi Sekertaris Daerah dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup meninjau secara langsung kegitan dalam pengelolaan sampah di SPA ( Stasiun Peralihan Antara ) jalan Raya Soreang – Banjaran Citaliktik Kabupaten Bandung, Jumat (11/10/2024).
Pjs Bupati Bandung Dikky Ahmad Sidik menyampaikan Dua pengelolaan sampah yang dilihat di Depo Citaliktik yakni pemilahan sampah organik dan non- organik yang sudah menjadi RDF serta pengelolaan dengan menggunakan mesin pemusnah sampah yang hanya tinggal abu saja termasuk sebagai pembangkit tenaga listrik secara mikro.
“Sebagai transdeponya Dinas Lingkungan Hidup, kita harus terus mendorong dan mendukung implementasi dari dua metode penanganan sampah ini. Jadi dua penanganan sampah ini masing – masing 9 ton bahkan sampai 15 ton, diharapkan ini bisa mereduksi sampah – sampah yang ada di Kabupaten Bandung. Selain yang akan di bawa ke TPS Sarimukti,” tutur Dikky
“Jadi kita punya PR untuk mereduksi retase jumlah armada kendaraan yang akan dikirim ke TPS Sarimukti, perlu dilakukan pendekatan yang inovatif dengan mengembangkan alat-alat serupa di kawasan-kawasan lain yang memiliki kebutuhan listrik. Selain mengurangi jumlah armada kendaraan yang menuju ke TPS Sarimukti, juga dapat memanfaatkan sampah sebagai sumber energi listrik yang ekonomis,” katanya. Terkait dengan pengelolaan sampah juga mungkin perlu diaplikasikan di beberapa tempat termasuk juga TPST – TPST yang lain
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bandung Oki Suyatno menyampaikan, hari ini pak PJ bupati Bandung, Sekda, Asisten meninjau secara langsung kegitan dalam pengelolaan sampah di SPA Citaliktik.
“Untuk di Citaliktik ini ada stasiun pengisian antara jadi sampah – sampah dari wilayah Kabupaten Bandung di kumpulkan disini dialihkan ke mode pengangkutan yang lebih besar supaya efesinsinnya tinggi. Jadi semua sampah – sampah yang dikumpulkan oleh armada termasuk dari kewilayahan UPT diangkut ke TPA Sarimukti oleh tronton,” tutur Oki
“Jadi pungsi dari SPA ini sebetulnya meng efesien kan atau mengurangi pembuangan sampah ke Sarimukti. Kalau biasanya dari UpT dari wilayah itu langsung ke TPA kondisi volume bak nya ngak maksimal sementara disini bisa dimaksimalkan, jadi kapasitas angkut itu bisa lebih maksimal jadi kita lebih efesien dalam kontek membuang ke TPA,” katanya
Oki menyampaikan unit RDF yang merupakan bahan bakar dari sisa sampah yang dihasilkan dari pengolahan plastik. RDF ini merupakan hasil olahan dari sampah anorganik yang tidak bisa didaur ulang, seperti botol kemasan air mineral, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk dijual. Dengan memanfaatkan sampah anorganik yang kurang bernilai ini menjadi batubara, dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA dan memberikan nilai tambah.
Selain itu, kata Oki, kehadiran insinerator yang dapat menghasilkan energi juga merupakan inovasi yang penting dalam pengelolaan sampah. Meskipun konsep ini belum sepenuhnya terkomisioning, namun dapat menjadi solusi untuk mengolah sampah sambil menghasilkan energi listrik, sehingga bisa membantu mengurangi beban listrik dan mengolah sampah lebih efektif.
“Penting juga untuk mengedukasi masyarakat bahwa tanggung jawab menangani sampah adalah tanggung jawab bersama. Setiap individu dapat berperan dalam mengurangi dan mengelola sampah rumah tangga dengan baik. Dengan cara ini, diharapkan beban sampah yang harus dibuang ke TPA dapat berkurang,” tukasnya
(Asp )