Satunews.id // Kab Bandung — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bandung akan memperkenalkan kepada para kader pendapatan tentang Inovasi ASIKNYA BEDAS (Aplikasi Sistem Insentif dan Kehadiran Yang Berbasis Hasil dan Kinerja Non ASN) dalam rangka peningkatan optimalisasi pendapatan daerah. Rabu, 28 Agustus 2024.
Kepala Bapenda Kabupaten Bandung, H. Akhmad Djohara, menyampaikan bahwa salah satu fokus utama inovasi ini adalah capaian target pajak daerah. Beliau menjelaskan bahwa upaya akan dilakukan dengan menggarap kemampuan dari sisi SDM, terutama bagi para pengelola atau kader pendapatan daerah di lapangan seperti kepala dusun, kolektor, dan kader pendapatan lainnya.
“Dalam kegiatan peningkatan kapasitas para kader pendapatan daerah, kita juga akan memperkenalkan inovasi yang berhubungan dengan peningkatan optimalisasi pendapatan daerah. Salah satunya adalah ASIKNYA BEDAS. Kami berfokus pada capaian target tahun 2024/2025 dan seterusnya akan melakukan berbagai upaya untuk pencapaiannya,” kata Akhmad Djohara di Kantor Bapenda.
Pengembangan aplikasi ini di fokuskan untuk non ASN yakni menggandeng mitra pendapatan yaitu kader, kadus dan kolektor. Dengan pengenalan inovasi seperti ASIKNYA BEDAS, diharapkan dapat mendorong peningkatan hasil dan kinerja non-ASN di bidang pendapatan daerah.
“Semoga kolaborasi antara para kader pendapatan dan implementasi inovasi ini dapat memberikan hasil positif bagi peningkatan pendapatan daerah Kabupaten Bandung ke depan,” katanya
Selain memperhatikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana, Bapenda Kabupaten Bandung juga menekankan pentingnya mencapai target pajak seperti Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
“Bahwa fokus utama saat ini adalah mengejar capaian target terutama pada PBB-P2, BPHTB, dan pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). Dengan inovasi Asiknya Bedas, mereka berharap dapat memberikan terobosan untuk meningkatkan pencapaian target PBB-P2, yang jatuh tempo pada bulan September,”
Dibuatnya aplikasi “Asiknya Bedas” bertujuan untuk menyusun database wajib pajak dengan lebih baik, termasuk data wajib pajak (WP) serta lokasi mereka. Dengan melibatkan narasumber dari Kanwil pajak, diharapkan implementasi aplikasi ini mirip dengan sistem kurir seperti Gojek.
“Pengembangan aplikasi ini di fokuskan untuk non ASN yaitu menggandeng mitra pendapatan yakni kader, kadus dan kolektor sebagai mitra dalam optimalisasi pajak daerah. Kami harap aplikasi ini dapat meningkatkan pendapatan pajak daerah sehingga pembangunan di Kabupaten Bandung dapat maksimal,” terangnya
Akhmad Djohara juga mengimbau kepada wajib pajak agar membayar pajak tepat waktu, terutama menjelang tanggal jatuh tempo PBB-P2 ” Karena hal tersebut sangat krusial bagi keberlangsungan pembangunan pemerintahan di wilayah Kabupaten Bandung,” tukas Kepala Bapenda H. Akhmad Djohara menutup wawancara.
( Asp)