Satunews.id // Kab. Bandung — PT BPR Kerta Raharja (Perseroda) Kabupaten Bandung menggelar pelatihan Manajemen Sistim Anti Korupsi, yang dihadiri seluruh Dewan Komisaris, Direksi, dan jajaran manajemen BPR Kerta Raharja di Hotel Grand Sun Shine, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (22/8/2024).
Kegitan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perusahaan serta memperkuat komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan menciptakan sistem kerja yang bersih dan transparan. Dan secara langsung di buka oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Direktur Utama PT BPR Kerta Raharja, Ir. H. Aep Hendar Cahyad, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan agar seluruh karyawan, termasuk jajaran pengurus, dapat mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik.
“Kami berharap pelatihan ini akan membawa BPR Kerta Raharja ke arah yang lebih baik di masa depan,” kata Aep Dirut PT BPR Kerta Raharja. Dalam operasionalnya, BPR Kerta Raharja mengelola 15 cabang dengan 14 kantor kas pelayanan yang tersebar di wilayah Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.
Aep Hendar Cahyad mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian program prioritas Bupati Bandung, terutama dalam penyaluran dana bergulir kepada sekitar 31 ribu debitur.
“Tingkat Non-Performing Asset (NPA) kita masih di bawah 5 persen, menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Bandung sangat responsif terhadap program yang digagas oleh pemerintah,” ungkap Aep.
Aep menyampaikan bahwa BPR Kerta Raharja juga menerima penghargaan sebagai salah satu dari 25 BPR terbaik di Indonesia, setelah sebelumnya berada di posisi kedua tahun lalu. “Ini adalah hasil dari kerja keras seluruh pihak, termasuk pengurus, direksi, karyawan, dan stakeholder BPR Kerta Raharja,” ujarnya.
Menurut Aep, dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan, BPR Kerta Raharja tetap optimis dalam menjaga stabilitas dan konsistensi tata kelola perusahaan. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk menjalin hubungan yang baik dengan BPR Kerta Raharja dan tidak ragu untuk menjadi nasabah.
“BPR Kerta Raharja dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah daerah, sehingga penyaluran kredit dilakukan dengan mitigasi risiko yang matang,” jelasnya.
Ia juga berharap agar program-program yang ada di BPR Kerta Raharja dapat berkolaborasi dengan masyarakat Kabupaten Bandung, khususnya dalam penyaluran dana pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
“Ini adalah salah satu program terbaik dan pertama di Indonesia, dan kami berharap dapat mencapai target aset sebesar Rp500 miliar hingga Rp1 triliun pada tahun depan,” katanya. Dengan dukungan penuh dari seluruh pengurus, direksi, dan karyawan, BPR Kerta Raharja optimis dapat mencapai target tersebut, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang akan dinikmati oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bandung.
Narasumber yang dihadirkan dalam acara itu antara lain Direktur Operasional BPR Kerta Raharja, Dr. Ir. H. Boy Ferli Sumaatmaja, SE., MM., dan Direktur Kepatuhan, Drs. H. Abdul Aziiz Jayawisastra, M.Si., yang memberikan wawasan mendalam tentang strategi dan implementasi sistem anti korupsi dalam operasional perbankan.