KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan para stakeholder yang telah memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Bandung sebagai tuan rumah pada pelaksanaan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional (GPTPN) IX tahun 2024.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional itu dilaksanakan selama tiga hari, yakni dari mulai hari Sabtu (27/7/2024) sampai Senin (29/7/2024). Giat tersebut dilangsungkan di kawasan Gedong Budaya Soreang, kawasan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Soreang, Taman Lembayung Senja dan Dome Bale Rame Soreang Kabupaten Bandung.
GPTPN ini bertujuan mewujudkan kemandirian benih tanaman pangan untuk kedaulatan pangan menuju Indonesia Emas 2045.
Selama pelaksanaan berlangsung, GPTPN itu menyuguhkan gelar teknologi benih, tanaman pangan, sarasehan perbenihan, pameran produk pertanian, klinik konsultasi perbenihan, job fair industri benih, Bandung Bedas Coffee Festival dan donor darah, serta aneka perlombaan.
Pada giat penutupan GPTPN, Senin (29/7/2024) itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Assekbang) Kabupaten Bandung Kawaludin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan stakeholder perbenihan tanaman pangan nasional, sehingga Kabupaten Bandung dipercaya jadi tuan rumah pelaksanaan GPTPN IX/2024.
“Pemkab Bandung melibatkan hampir semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk kesuksesan GPTPN dengan dukungan dan arahan penuh Pak Bupati Bandung,” kata Kawaludin dalam sambutannya pada acara penutupan GPTPN di Gedong Budaya Soreang.
Termasuk, imbuh Kawaludin, anggaran untuk penyiapan sarana dan prasarana, penyelenggaraan dan suportingnya, dan telah dilaksanakan secara maksimal oleh semua pihak.
“Termasuk dukungan Forkopimda Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Kawaludin mengungkapkan manfaat dari pelaksanaan giat GPTPN itu, di antaranya menumbuhkan perekonomian dan pariwisata.
“Meningkatkan pengetahuan teknologi perbenihan untuk kemajuan pertanian Kabupaten Bandung dan Nasional. Manfaat lainnya mempromosikan potensi Kabupaten Bandung,” katanya.
Ia berharap bekas demplot perbenihan agar dikembangkan lebih lanjut untuk dipertahankan jadi penangkaran perbenihan tanaman pangan.
“Sekaligus area wisata agro Kabupaten Bandung dan perlu dukungan juga dari Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Jabar,” harapnya.
Kawaludin berharap kedepannya swasembada pangan dapat tercapai dan lebih jauh dengan potensi yang lebih baik dari negara lain.
“Melihat dari kesuburan tanah, luasnya lahan pertanian, potensi air, potensi sinaran matahari, potensi SDM (sumber daya manusia) tidak mustahil negara Indonesia harus jadi eksportir produk pertanian,” ujarnya.**