Pemkab Bandung Gelar Forum Rembug Stunting, Targetkan Angka Prevalensi 17,81% Tahun 2024

- Redaksi

Kamis, 30 Mei 2024 - 08:34 WIB

503 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KAB.BANDUNG // satunews.id — Pembangunan sumberdaya manusia berkualitas merupakan pilar bagi pencapaian visi Indonesia Emas 2045, yaitu manusia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, damai dalam interaksi sosialnya.

Selain itu juga berkarakter kuat, sehat menyehatkan dalam interaksi alamnya dan berperadaban unggul, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional.

“Visi Indonesia Emas 2045 tidak akan dicapai, jika permasalahan gizi dan stunting di negeri ini, di daerah kita ini tidak diatasi secara serius,” tandas Ketua Harian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati, saat Forum Rembug Stunting yang digelar di Grand Sunshine Soreang, Rabu (29/5/2024).

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itulah, lanjut Emma, TPPS Kabupaten Bandung merasa memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di lingkup Pemerintah Kabupaten Bandung.

“Sebagai implementasi tugas dan fungsi TPPS tersebut, maka kami melaksanakan Forum Rembug Stunting, sebagai salah satu langkah guna memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting, yang dapat dilakukan secara bersama-sama antara perangkat daerah penanggung jawab layanan, dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat,” terang Emma yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Bandung ini.

Forum Rembug Stunting yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung ini juga sebagai upaya dalam memperkuat komitmen, sekaligus evaluasi program dan tindakan yang telah dilakukan TPPS, dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung.

Dalam forum ini juga ditandatangani “Komitmen Bersama dalam Percepatan Penuruan Stunting di Kabupaten Bandung tahun 2024.

“Semua upaya ini agar target nasional dalam penurunan prevalensi stunting nasional tahun 2024 sebesar 14% dan target Kabupaten Bandung tahun 2024 sebesar 17, 81% dapat kita capai,” tandas istri dari Bupati Bandung Dadang Supriatna ini.

Menurutnya, perlu perhatian bersama bahwa penurunan stunting tidak bisa terjadi cepat, karena stunting merupakan masalah gizi kronis, yang terjadi dikarenakan anak terpapar resiko kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

“Namun pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin dalam dua tahun pertama kehidupan (1.000 HPK),” kata Emma.

Sebab sesudahnya, tidak bisa diobati (tetap ada efek sisa), namun tetap harus dijaga untuk tetap baik status gizinya. Dengan demikian angka stunting perlahan akan turun seiring dengan perbaikan faktor resiko.

“Sehingga upaya yang dilakukan perlu berfokus pada pencegahan melalui perbaikan faktor resiko stunting. Antara lain perlu didorong capaian dan kualitas intervensi yang diberikan,” terang Emma.

Sebab menurutnya strategi kunci pencegahan stunting adalah pemenuhan intervensi. Baik pemenuhan intervensi spesifik dan sensitif; peningkatan konvergensi di kelurahan dan desa; pendampingan keluarga; perbaikan, monev dan data termasuk surveilans.

“Alhamdulillah, secara bertahap telah dapat kita laksanakan. Walaupun saat ini belum berjalan optimal, karena ada beberapa kendala. Sehingga belum dapat memaksimalkan sinergi dan kolaborasi para pihak, termasuk masih terdapatnya sanitasi yang buruk, terbatasnya layanan kesehatan serta belum tersedianya sumber air bersih,” ungkapnya.

Kendati demikian langkah-langkah TPPS dalam upaya penurunan stunting tetap terus berlanjut, kata Emma. Seperti pelaksanaan edukasi dan pemenuhan gizi, serta sanitasi perubahan perilaku, khususnya kepada ibu hamil dan memastikan pertumbuhan bayi tetap baik mulai dari dalam kandungan sampai lahir.

Seperti diketahui, data Study Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022 angka prevalensi stunting di Kabupaten Bandung menunjukan penurunan dari 31,1% menjadi 25%. Namun pada tahun 2023 mengalami kenaikan menjadi 29,2%.

Sedangkan berdasarkan data Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM), kasus stunting di Kabupaten Bandung pada tahun 2022 mengalami penurunan dari 9,1% menjadi 7,4% di tahun 2023.

“Hal ini merupakan tamparan untuk kita. Untuk itu perlu dilakukan gebrakan, menyusun beberapa strategi kolaboratif dalam mengatasi permasalahan tersebut, dengan mengoptimalkan kinerja TPPS,” tegas Emma.

Karena itu pihaknya mengajak kepada para pengampu tugas pencegahan stunting ini, untuk lebih fokus dan menguatkan komitmen dengan melakukan langkah- langkah konkrit. Seperti terhadap peningkatan kualitas penyiapan kehidupan keluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

“Dalam menguatkan tugas dan upaya kita bersama, saya berharap dapat terbentuk TPPS di berbagai tingkatan mulai dari kecamatan, desa hingga lingkup RW secara terstruktur dan lebih menyentuh langsung terhadap permasalan yang ada di tengah masyarakat,” demikian arahan Emma Dety dalam Forum Rembug Stunting.(*)

Berita Terkait

DP2KBP3A dan PKK Berantas Stunting di Baleendah dengan Program PMT
Miris !!Daftar Siswa-siswi Baru di Sekolah MAN Purwakarta, Ditarif dan Biaya Dipatok
Dari Keluarga Untuk Indonesia Maju ! DP2KBP3A Kabupaten Bandung Gelar Apel Harganas ke-32
Solidaritas Tinggi Warnai Muscab VI PBB Kabupaten Bandung, Siap Besarkan Partai di Daerah
Kadis DP2KBP3A HM. Hairun Hadiri Ultah Ke 35 Tahun GoW di Hotel Cantik Soreang
Hebat! Akseptor KB Lestari Kabupaten Bandung Sabet Juara Nasional
Bupati Bandung Dukung Penuh Program Kampung Bedas Literat
OKK PWI Kab. Bandung Terbuka Untuk Insan Pers Yang Berdomisili atau Bertugas di Wilayah Provinsi Jabar.

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 22:49 WIB

Ratusan Insan Pers Bekasi Raya Desak KDM Klarifikasi Terkait Statemen Tidak Ingin Kerjasama Dengan Media

Kamis, 3 Juli 2025 - 17:17 WIB

Ruang Dialog Tak Kunjung Datang, Warga Margajaya Tolak Penggusuran 

Kamis, 3 Juli 2025 - 17:14 WIB

Pemkab Sumenep : Haul dan Jamasan Pusaka Menjadi Tradisi Turun Temurun Budaya Leluhur di Madura

Kamis, 3 Juli 2025 - 17:11 WIB

140 Klub Bola Voli Berlaga di Ajang Turnamen Bergengsi Piala Bergilir Kapolres Cup II Tahun 2025

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:19 WIB

KDM Sambut Positif Geliat Bandara Husein Sastranegara Bandung, Susi Air Buka Rute Baru Bandung–Yogyakarta

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:13 WIB

Dalam rangka HUT Ke-79 Bhayangkara, Polsek Cariu Gelar Acara Syukuran dan doa Bersama Serta Pelepasan Purna Tugas dan Kenaikan Pangkat Anggota Polsek

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:08 WIB

Sempati Diluncurkan, Aplikasi Deteksi Dini dan Respons Cepat DBD

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:05 WIB

Cegah DBD, Pemkot Bandung Luncurkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

Berita Terbaru

KUNJUNGAN WAMENDES : Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mendampingi kunjungan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria ke Eco Wisata Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, pada Selasa (12/12/2024).

Berita

Pemkab Dukung Swasembada Pangan dan Wisata Lokal

Rabu, 13 Nov 2024 - 13:31 WIB