SATUNEWS.ID, LAMPUNG – Memperingati hari buruh internasional atau May Day, ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Rabu (1/5/2024).
Tak hanya di Tugu Adipura, ratusan massa juga melakukan aksi unjuk rasa di depan DPRD Provinsi Lampung.
Adapun tuntutan para aksi unjuk rasa yakni cabut UU Cipta Kerja beserta PP turunannya, tolak politik upah murah, tegakkan perlindungan buruh migran yang adil gender.
Salah satu mahasiswa Perguruan Tinggi Malahayati Lampung Fakultas Hukum Pidana, Ahmad Fauzan Arrasyid, saat dikonfirmasi mengatakan, kehadirannya beserta mahasiswa lainnya tidak lain dalam rangka ikut partisipasi melakukan aksi damai memperjuangkan nasib para buruh.
Dia juga menjelaskan, tuntutan para aksi unjuk rasa yakni, meminta agar pemerintah mencabut UU Cipta Kerja beserta PP turunannya, tolak politik upah murah, tegakkan perlindungan buruh migran yang adil gender.
“Kemudian, ratifikasi konvensi ILO 190, stop union busting, sahkan RUU PRT, cabut UU no 1 tahun 2023 tentang KUHP, cabut UU ASN, wujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis, wujudkan reforma agraria sejati, hentikan represifitas dan kriminilasi terhadap gerakan rakyat, serta tuntaskan pelanggaran HAM,” tegas Putra Pertama Ketum DPP Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI).
Putra Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat, Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia ( DPP-PWDPI), M.Nurullah Roni Salim, Fauzan Panggilan akrab Fauzan Arrasyid Nurwansyah itu, mengatakan aksi unjuk rasa kali ini tidak hanya sekedar menyampaikan aspirasi. Namun, pihaknya juga menggelar bakti sosial.
“Kami sudah mulai bergeser, kami ada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, salah satunya konsultasi hukum gratis, konsultasi kesehatan gratis, ada pembagian baju layak pakai yang nanti kita bagikan kepada yang membutuhkan,” ujarnya.(Tim)