KUNINGAN || Prestasi membanggakan diraih Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, karena terpilih sebagai juara dua Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 yang diadakan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Raihan prestasi tersebut tak lepas dari kerja keras para punggawa Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Arya Kamuning Desa Kaduela yang telah melakukan pembenahan potensi alam yang dimiliki desa tersebut hingga menjadi objek wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Ketua Bumdes Arya Kamuning Iim Ibrahim mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang diraih tersebut sehingga bisa mengangkat nama Desa Kaduela di kancah nasional. Iim menuturkan, dua objek wisata yang menjadi garapannya berhasil menjadi salah satu yang terbaik dari 2.007 desa di Indonesia peserta lomba ajang bergengsi di dunia pariwisata Indonesia tersebut.
“Kami mengembangkan objek wisata Ciceureum tahun 2019 lalu secara mandiri. Dengan semangat gotong royong warga yang mempunyai keinginan untuk maju, kami mulai menata wahana wisata lalu mempromosikannya melalui berbagai media sosial hingga akhirnya viral. Sejak saat itu kunjungan wisata ke Desa Kaduela melonjak dan perekonomian pun mulai bangkit,” ungkap Iim.
Hingga akhirnya pada tahun 2021, terjadi lonjakan kunjungan wisata ke Telaga Biru Ciceureum yang cukup signifikan. Sampai-sampai, dalam kurun waktu satu setengah tahun Bumdes Arya Kamuning bisa menyetorkan dana sharing untuk PADes Kaduela sekitar Rp 586 juta.
“Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 memaksa seluruh masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan usaha wisata pun harus tutup tak terkecuali Telaga Biru Ciceureum. Sampai akhirnya pada tahun 2021 kondisi berangsur pulih dan mulai ada kelonggaran yang berdampak pada kunjungan wisata pun kembali naik,” ungkap Iim.
Pada tahun 2022, lanjut Iim, kunjungan wisata ke Telaga Biru Ciceureum semakin tak terbendung. Iim pun menangkap kondisi ini sebagai peluang usaha. Dia bersama tim Bumdes Arya Kamuning kemudian membuat terobosan menyulap lahan kritis di Dusun Sidelan menjadi wahana wisata kolam renang alami yang indah.
“Lokasi tersebut dinamai Sidelan karena dulunya merupakan tempat pembuatan terasi alias delan. Nama ini ternyata membawa berkah untuk kami. Kami otak-atik nama Sidelan supaya punya nilai jual, akhirnya objek wisata kolam renang ini kami beri nama Kolam Renang Side Land,” paparnya.
“Alhamdulillah, kerja keras kami pengurus Bumdes Arya Kamuning akhirnya membuahkan hasil. Selain telah meningkatkan perekonomian desa, kini Kaduela mendapat pengakuan dari Kementerian Desa sebagai juara dua Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 untuk kategori Desa Maju/Mandiri,” ungkap Iim saat ditemui di kantor Bumdes Arya Kamuning Desa Kaduela, Senin (27/11).
“Saat ini kami sedang melakukan penataan di objek wisata Side Land dengan menambah wahana seperti wisata edukasi tentang pertanian, mini zoo, menambah guest house dan lainnya. Sedangkan di atas obyek wisata Telaga Biru Ciceureum kami sedang menggarap wisata alam Bukit Sinyurup. Insya Allah semua kami bangun sendiri tanpa melibatkan arsitek dari luar, hanya mengandalkan pemikiran ide dan sumber daya yang kami miliki. Semoga bisa secepatnya terwujud,” harap Iim.
Ternyata, kehadiran objek wisata Side Land yang menawarkan pemandian alami dengan latar belakang persawahan yang indah semakin mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Desa Kaduela terus meningkat. Hal ini pun memberi efek positif terhadap kelangsungan perekonomian masyarakat Desa Kaduela yang semakin sejahtera. Kini banyak warga Desa Kaduela mempunyai penghasilan dari berjualan aksesoris, kuliner dan parkir dari dua objek wisata tersebut.
“Saat ini Bumdes Arya Kamuning telah mempunyai sekitar 300 karyawan untuk mengelola wisata Ciceureum dan Side Land yang seluruhnya merupakan warga Desa Kaduela. Keberadaan objek wisata Ciceureum dan Side Land juga menumbuhkan banyak pelaku UKM yang menempati lapak-lapak yang kami gratiskan di sekitar objek wisata,” ujarnya.
Iim pun bersyukur keberadaan Bumdes Arya Kamuning bisa berkontribusi terhadap pembangunan dan perekonomian Desa Kaduela menjadi lebih baik. Ini dibuktikan dengan setoran dana sharing untuk PADes per tahun yang rata-rata di atas Rp 500 juta ditambah sejumlah program CSR untuk warga desa rutin dilakukan.
“Alhamdulillah, di tahun 2022 kemarin kami menyerahkan dana sharing untuk PADes mencapai 523 juta dan CSR untuk bidang keagaman dan pendidikan mencapai Rp 132 juta. Insya Allah di tahun ini setoran dana sharing untuk desa bisa lebih besar lagi,” harap Iim.