CIMAHI – PJ Wali Kota Cimahi H.Dikdik Suratno Nugrahawan, di dampingi Camat Cimahi Tengah, Asep Bahtiar, dan lurah Padasuka, Wachyana, mengunjungi pasien yang keracunan akibat nasi box saat mengikuti reses salah seorang anggota dewan berinisial ES di Lapangan Futsal RW 8 Jl. Usman Dhomiri, Kelurahan Padasuka, pada hari Sabtu lalu (22/7/2023), yang di rawat di RSUD Cibabat dan Mitra kasih, sekira pukul 21.10 WIB, Minggu (23/07/2023).
Program Padat Karya Kelurahan Citeureup Cimahi Utara Libatkan Ribuan Pekerja500 Konstituen Hadiri Reses Anggota DPRD Kota Cimahi Fraksi PAN H. HidayatPemerintah Kota Cimahi Telah Antisipasi Penyembuhan Terhadap 96 Korban Yang Keracunan Makanan Saat Reses Anggota Dewan
Berdasarkan Data akhir pada pukul 20,55 WIB pasien keracunan di IGD Cibabat.
Jumlah pasien awal : 64 org
Pasien pulang : 41 org
Pasien Rawat Inap (Ranap) sudah masuk ruangan sebanyak : 20 org
Sedangkan pasien yang masih dirawat di IGD : 3 org dalam observasi.
Sedangkan yang di Rumah Sakit Mitra kasih yang masuk ada 80 pasien, dan di RS Dustira 10 orang Pasien, rata-rata semua pasien korban dari keracunan di Kelurahan Padasuka dan Setiamanah.
Pasien dirawat rata-rata keracunan makanan box di berbagai rumah sakit di Kota Cimahi
Menurut Dikdik saat dikonfirmasi, bahwa sebelum meninjau ke lokasi, pihaknya sudah dapat laporan bahwa ada masyarakat Cimahi yang menderita keracunan dan informasi awal yang di terimanya.
Dijelaskan pula oleh Dikdik bahwa pasien yang ada di semua Rumah Sakit, rata-rata pasien yang menderita keracunan setelah mengkonsumsi hidangan di salah satu kegiatan reses, yang berkaitan dengan kegiatan yang di lakukan oleh DPRD kota Cimahi.
“Bahwa data yang masuk kepada kami memang cukup banyak dan terbagi di semua Rumah Sakit yang ada di Cimahi,” jelas Dikdik.
Hal yang paling Utama, kata Dikdik, pihak Rumah Sakit dapat menangani pasiennya terlebih dahulu,
“sudah kami lihat semua pasien sudah bisa di tangani, dan semua pasien relatif membaik,” ucapnya.
Dalam hal ini pihak pemerintah kota Cimahi akan mempelajari lebih lanjut, apa penyebabnya sampai terjadi kerancuan kepada masyarakat kota Cimahi.
Ditambahkan oleh Dikdik, bahwa pihak dokter sudah mengatakan bahwa sample makanan sudah di ambil untuk di uji di laboratorium,
“Nanti kita semua akan tahu, yang menyebabkan keracunan ini, apakah dari kimiawi atau Faktor biologis,” ujar Dikdik kembali.
Dikdik juga secara tegas apabila keracunan makanan tersebut benar-benar dari makanan yang dipesan dari sebuah catering,
“Kami akan memanggil pihak cetering, karena berkaitan dengan makanan yang di konsumsi, dan kami akan meminta keterangannya dan akan di dalami, yang jelas untuk saat ini kita fokus dulu kepada pasien.Pihak pemerintah Cimahi akan usahakan ada intervensi dari pemerintah kota Cimahi,” tegas Dikdik.
Dikdik secara tegas akan menindak catering yang memasok makanan yang beracun tersebut
Senada dengan ungkapan Dikdik, menurut Dokter Jaga IGD Mitra Kasih dokter Dewi menyebutkan, bahwa pasien ke banyakannya semua yang mengalami mencret, nyeri perut melilit, demam sama muntah, dan yang diutamakan yaitu orang tua atau lansia serta anak kecil, soalnya banyak yang dehidrasinya cepat.
“Untuk yang usia muda atau pasien tidak ada muntah itu cukup kita suntik, terus bisa berobat jalan tapi kalau yang sudah muntah kita usahakan diinfus kemudian dirawat inap terutama anak kecil sama orang yang lebih tua di atas 60 tahun,” terangnya.
Dari hasil pemeriksaan dan hasil pemeriksaan darahnya umtang keracunan, kata Dewi,
Karena memang ada demam, perut melilit, ada peningkatan sel darah putih dan ada infeksi mikroba.
“Terkait jumlah pasien, sekitar 80 kasus, yang dirawat inap ada 50, yang di rawat jalan 30. Tapi beberapa ada yang kami rujuk karena kapasitasnya sudah penuh,” beber Dewi.
kontr.
Bgj