CIMAHI // SATUNEWS — Lahir dari pasangan suami istri petani di kampung Cikurutug, Desa Mekar Sari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, kemudian sejak kecil Kadri Supriatna di angkat dan di besarkan oleh paman dan bibinya (karena tidak punya keturunan), ia juga mengawali sekolah dasar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cikurutug (1987 – 1993), lalu melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SPMN) Cidaun (1993 – 1996) dan melanjutkan sekolah di SMUN 1 Sindang Barang Kabupaten Cianjur (1996 – 1999).
Semenjak SD ia pernah menjadi seorang pengembala Kambing dan Kerbau milik orang tuanya (Paman sekaligus Ayah angkatnya), membantu mencari kayu bakar, mencangkul di sawah sera bercocok tanam. Ia juga selalu diajarkan oleh orang tuanya untuk selalu belajar kerja keras dan mandiri.
Setelah lulus SMA pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 awal Kadri Supriatna tidak langsung masuk dunia kerja, akan tetapi pada saat nganggur tersebut ia sering kali bersama dengan Kakaknya belajar ternak ikan dan kuli angkut serta jual beli padi dari kampung 1 ke kampung lainnya, bahkan pernah berkebun sayuran jenis mentimun dan kacang buncis di sawah milik orang tuanya.
Sempat mencari kerja atau melamar kerja kesana sini di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, akan tetapi dalam kurun kurang lebih satu setengah tahun ia belum dapat di terima sebagai karyawan pabrik, lalu ia memutuskan untuk membangun sebuah kios kecil di kampung halamannya, pada saat itu ia mendapat kabar bahwa lamaran kerjanya dinyatakan di terima oleh Perusahaan PT. Ayoe Indotama Textile (AYOETEX) yang beralamat di Jalan Industri 1 Kota Cimahi tepatnya pada tanggal 21 Juni 2002.
Pada tahun 2006 – 2012 ia mulai aktif sebagai pengurus Sepak Bola di perusahaan tempatnya bekerja bahkan di penghujung kepemimpinannya alhamdulillah berhasil mengantarkan timnya sebagai juara antar perusahaan se Kota Cimahi, kemudian pada tahun 2013 Kadri Supriatna mulai aktif sebagai pengurus Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPAI FSPMI) dengan menjabat sebagai Bendahara, Sekretaris bahkan pernah menjabat selama 2 (dua) periode sebagai ketua (2013 – 2019). selain aktif di PUK, ia juga aktif dan di beri amanah sebagai pengurus PC SPAI FSPMI Bandung Raya (2016 – 2022), Koordinator Media Perdjoeangan FSPMI Bandung Raya (2016 – 2022), Sekretaris Garda Metal FSPMI Bandung Raya (2016 – 2022) serta pengurus KC FSPMI Bandung Raya 2021 – 2022).
Setelah bekerja selama 20 tahun di perusahaan tersebut, dengan berbagai pertimbangan pada akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri secara baik-baik dan mencoba usaha sendiri dengan berjualan.
Pada tahun 2007 Kadri Supriatna memutuskan untuk menikah dengan perempuan asli Kota Cimahi yang bernama Siti Nursaadah, alhamdulillah di karunia 2 (dua) orang anak (q putra dan 1 putri) yang bernama Azhan Faza Hanifan kelas 1 SMK dan Azka Naisya Fatharani kelas 3 SD. Mereka sekeluarga menetap di Kampung Rancabentang RT. 002/RW. 026 Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Tak pernah bercita-cita dan menyangka pria kelahiran Cianjur 16 Agustus 1979 ini, bahwa dirinya bakal terdaftar sebagai calon tetap Anggota DPRD Kota Cimahi pada pemilihan umum tahun 2024, dengan berbagai pertimbangan tadinya ia akan fokus terlebih dahulu sebagai Sekretaris Partai Buruh Exco Kecamatan Cimahi Selatan, namun pada saat penerimaan pendaftaran Bakal Calon Anggota DPRD Kota Cimahi, dirinya di usung atau direkomendasikan oleh Partai Buruh Exco Kota Cimahi dan KC FSPMI Bandung Raya, maka ia pun tidak bisa menolaknya dan langsung mendaftarkan diri sebagai Bacaleg DPRD Kota Cimahi melalui Partai Buruh, “tuturnya.