Sumenep, satunews.id – Upaya BPRS Bhakti Sumekar dalam meningkatkan pemahaman finansial di kalangan pelajar terus menunjukkan hasil konkret melalui program digital inovatif bernama BBS Sekolah. Senin 14/072025.
Berkat gagasan inovasi Digital BBS Sekolah BPRS Bhakti Sumekar yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sumenep yang bergerak di sektor perbankan berhasil meningkatkan literasi keuangan terhadap kaum pelajar di ujung timur pulau Garam Madura.
Program inovasi Digital BBS Sekolah BPRS Bhakti Sumekar memang dirancang khusus untuk membangun budaya literasi keuangan sejak dini di lingkungan sekolah-sekolah Kabupaten Sumenep.
Direktur Utama PT BPRS Bhakti Sumekar, H. Hairil Fajar menjelaskan, bahwa BBS Sekolah merupakan sistem tabungan digital berbasis QRIS yang dirancang secara khusus untuk siswa.
Kehadiran inovasi Digital BBS Sekolah BPRS Bhakti Sumekar ini diharapkan menjadi solusi aman, efisien, dan transparan dalam pengelolaan tabungan pelajar, tanpa campur tangan pihak ketiga yang bisa menimbulkan risiko.
“Melalui aplikasi BBS Sekolah, kami mengelola Simpanan Pelajar (Simpel) dengan tujuan agar setiap siswa memiliki satu rekening pribadi yang terintegrasi, sebagaimana program Satu Rekening Satu Pelajar atau Kejar yang digagas pemerintah,” kata Dirut BPRS Bhakti Sumekar Hairil Fajar.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, lembaganya sudah melaksanakan program penguatan tabungan pelajar melalui Bismillah Gerakan Melayani Simpanan Pelajar (Berani Simpel).
Namun, program tersebut belum mengarah pada kepemilikan rekening individu oleh setiap siswa.
“Sehingga program Digital BBS Sekolah ini merupakan inovasi lanjutan untuk memperkuat target pemerintah dalam implementasi Kejar, dengan pendekatan yang lebih praktis dan berbasis teknologi,” ungkapnya.
Melalui BBS Sekolah, proses kerja sama antara pihak sekolah dan perbankan menjadi lebih sederhana dalam mengelola tabungan siswa. Program ini menyasar semua jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA.
Selain itu, Hairil Fajar menjelaskan, bahwa aplikasi ini juga dapat digunakan oleh orang tua untuk memantau aktivitas menabung anak-anak mereka secara digital. Hal ini sekaligus mendorong tumbuhnya kebiasaan menabung yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan keuangan syariah yang inklusif di Sumenep.
“Kami berkomitmen menjadi pelopor dalam menyediakan layanan keuangan yang tidak hanya transaksional, tapi juga edukatif. Melalui jaringan kantor kami yang telah tersebar di seluruh kecamatan, kami ingin menjadi bagian dari pendidikan keuangan generasi muda,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa sebagai salah satu implementasi awal program, Fajar menyoroti keberhasilan BBS Sekolah di SDN Juluk 1, Kecamatan Saronggi. Sekolah tersebut menjadi pelopor dalam penerapan sistem ini dan telah mencatat progres yang menjanjikan.
“Kami hadir langsung di SDN Juluk 1 untuk peluncuran buku tabungan BBS Sekolah. Di hadapan wali murid, saya sampaikan bahwa sekolah ini sudah menerapkan sistem tersebut. Kami juga mencatat berbagai kendala yang dihadapi, seperti mekanisme setoran dan penarikan di akhir tahun ajaran, yang nantinya akan kami evaluasi agar lebih baik ke depan,” pungkasnya.
(rul)