KAB. BANDUNG — Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung, Hj. Ema Detty Dadang Supriatna, sangat mengapresiasi kegiatan Rechecking Lomba Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana) Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) di Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk, Senin 17 Juli 2023.
Ema mengharapkan dari kegiatan tadi memotivasi masyarakat untuk bisa berperilaku hidup bersih, tentunya ditunjang dengan lingkungan-lingkungan yang lebih presentatif atau lebih sehat.
“Karena kita tahu bagaimana meningkatkan IPM itu awalnya memang harus dari keluarga, dan dari keluarga itu bagaimana mereka bisa menjaga kesehatan daripada dilingkungannya rumah masing-masing,” katanya di lokasi.
Kaitannya bagaimana perilaku hidup masyarakat dalam masalah lingkungan untuk lebih ditingkatkan kembali, lanjutnya, dengan adanya rechecking ini mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik. Terutama kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya sudah diterapkan.
Juga permasalahan pelatihan pengolahan sampah di Desa Rancatungku yang rencananya akan didirikan Bank Sampah, bisa mendorong masyarakat dalam upaya penanggulangan sampah.
“Jangan lagi masalah sampah dikembalikan kepada pemerintah, karena sampah itu sebenarnya merupakan tanggung jawab kita sendiri,” ujarnya.
Di kesempatan itu pula, Ema menyebutkan jumlah stunting sudah tertanggulangi dan turun hingga 14 persen dari jumlah 33 persen, jadi sekarang sudah mencapai 24 persen, yang diharapkannya di tahun 2023 ini ada lagi penurunan.
Sementara Camat Pameungpeuk, H. Agus Hindar yang mendampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung, menambahkan, dengan situasi dan kondisi saat ini meyakini Desa Rancatungku akan menjadi pemenang yang mewakili Jawa Barat ke tingkat nasional.
Ia menyebutkan, potensi Desa Rancatungku terdiri atas lahan sawah seluas 172 Ha, memungkinkan untuk mendukung dalam bahan baku pembuatan produk olahan pertanian seperti, Opak dan Kolontong, salah satunya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Latar Belakang dari permasalahan, ia mengakui, diantaranya;
1. Kurangnya peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan bersih, nyaman dan hidup sehat.
2. Banyaknya volume limbah rumah tangga untuk pengelolaan sampah yang memiliki nilai ekonomis .
3. Kurang sadarnya masyarakat untuk membuat septik tank, kebanyakan langsung ke sungai dan mencemari air dan lingkungan.
Melalui Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Agus menjelaskan, Desa Rancatungku bisa mewujudkan keluarga dan lingkungan yang sehat melalui program pilot project di bidang kesehatan, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat.
“Langkah-langkah yang dilakukan warga desa rancatungku yaitu dengan saling mengingatkan dan mengajak anggota keluarga dan masyarakat. Termasuk tersedianya fasilitas serta berbagai program yang diterapkant pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat,” ucapnya.
Berikut 9 (sembilan) Pilot Projeckt Capaian dari Getakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana, yaitu:
1. Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana Peduli Stunting.
2. Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana Menuju Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
3. Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana Peduli Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA).
4. Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana Siaga Kebakaran Lingkungan.
5. Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana Alam.
6. Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana Peduli Lingkungan
7. Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana Menuju Keluarga Sehat Berkualitas.
8. Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana Menuju Keuangan Sehat
9. Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana Menuju Keluarga Sehat Pasangan Usia Subur.
“Insya Alloh sembilan projeckt itu akan secepatnya diimplementasikan melalui berbagai kegiatan sosialisasi yang tentunya melibatkan semua pihak di wilayah Kecamatan Pameungpeuk,” tutup Agus.
Kont.
Abby