Jakarta, 12 Agustus 2024 – Isu mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar kembali mencuat setelah Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi tersebut pada 11 Agustus 2024. Sebelumnya, pada Maret 2024, Jokowi telah menanggapi spekulasi mengenai perannya di Golkar dengan menyatakan, “Saya sementara ini ketua Indonesia saja,” saat ditemui di Pontianak, Kalimantan Barat.
Politisi senior Partai Golkar, Ridwan Hisjam, pernah mengusulkan Jokowi untuk memimpin partai tersebut, menganggap bahwa rekam jejak Jokowi sesuai dengan ideologi Golkar. Ridwan menilai bahwa penamaan Kabinet Kerja Jokowi dan penempatan kader Golkar dalam posisi menteri koordinator menunjukkan kecocokan Jokowi dengan kriteria Golkar.
Dengan pengunduran Airlangga, rumor beredar bahwa Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar akan dipercepat, kemungkinan setelah perayaan HUT RI. Menurut sumber internal Golkar, Bahlil Lahadalia dianggap kuat sebagai kandidat Ketua Umum Golkar, dengan Jokowi mungkin akan menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.
Selain itu, poster yang mendukung Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Ketua Umum Golkar untuk periode 2024-2029 juga beredar di grup WhatsApp. Poster tersebut menunjukkan Gibran dengan logo Golkar dan tulisan “Koalisi Muda Pembaharuan Golkar.”
Perkembangan lebih lanjut mengenai kepemimpinan Golkar akan bergantung pada hasil Munaslub dan keputusan akhir dari partai. Pengumuman resmi dari Partai Golkar dan pernyataan langsung dari tokoh-tokoh yang terlibat akan menentukan siapa yang akan memimpin partai untuk lima tahun mendatang.
(Red)**