KOTA BANDUNG1– Berdasarkan hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian (ST) 2023, jumlah usaha pertanian di Provinsi Jawa Barat tahun 2023 tercatat sebanyak 3.293.682 unit.
Kepala BPS Jabar Marsudijono menyebutkan, jumlah usaha pertanian tahun 2023 mengalami penurunan 8,97 persen dari tahun 2013 sebanyak 3.618.248 unit.
Dari jumlah tersebut, 99,95 persen merupakan usaha pertanian perorangan (UTP). Sedangkan usaha pertanian berbadan hukum (UPB) sebanyak 619 unit (0,02 persen), dan lainnya 943 unit (0,03 persen).
UTP paling banyak terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 358.825 unit atau 10,90 persen dari UTP di Jabar.
Selanjutnya, kabupaten dan kota dengan jumlah UTP terbanyak kedua dan ketiga, yaitu Garut dan Cianjur masing-masing sebanyak 327.820 unit (9,96 persen) dan 301.072 unit (9,15 persen).
Sementara itu, UTP paling sedikit terdapat di Kota Cirebon dengan jumlah 1.932 unit atau 0,06 persen dari UTP di Jabar.
Berdasarkan subsektor yang diusahakan, sebagian besar UTP bergerak di subsektor tanaman pangan, yaitu sebanyak 2.221.502 unit.
Subsektor berikutnya, yang banyak diusahakan berturut-turut adalah hortikultura, peternakan, dan kehutanan masing-masing 1.287.788 unit, 1.065.093 unit, dan 590.816 unit.
Jasa pertanian merupakan subsektor yang paling sedikit diusahakan oleh UTP, yaitu hanya sebanyak 55.351 unit.
Sementara itu, UPB di Jabar tahun 2023 sebagian besar berusaha pada subsektor peternakan, yaitu sebanyak 277 unit.
Subsektor berikutnya yang dominan adalah perkebunan dan hortikultura masing-masing sebanyak 147 unit dan 86 unit.
*543.044 petani milenial*
Marsudijono menyebutkan, berdasarkan hasil ST 2023, petani milenial yang berumur 19–39 tahun baik menggunakan maupun tidak menggunakan teknologi digital sebanyak 543.044 orang atau 17,19 persen.
Sementara itu, petani yang berumur lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 1.316.743 orang (41,68 persen) dan petani yang berumur kurang dari 19 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 296 orang (0,01 persen).
Kabupaten dan kota dengan petani milenial umur 19–39 tahun terbanyak adalah Kabupaten Sukabumi sebanyak 71.169 orang atau sekitar 13,11 persen dari keseluruhan petani milenial umur 19–39 tahun di Jabar.
Sementara itu kabupaten dan kota dengan jumlah petani milenial umur 19–39 tahun terbanyak kedua dan ketiga adalah Garut dan Kabupaten Cianjur masing-masing sebanyak 69.878 orang (12,87 persen) dan 57.084 orang (10,51 persen).
Sementara itu pada November 2023, gabungan tujuh kota di Jabar terjadi inflasi _year on year_ (yoy) sebesar 2,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,52.
Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 3,64 persen dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 2,36 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Secara _month to month_ (mtm) November 2023 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen. Inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,81 persen. Sementara inflasi mtm terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,16 persen.
(Hms/Red)**