Kab.Sukabumi // Pemerintah Kabupaten Sukabumi masuk dalam 50 Kabupaten/Kota yang mendapat pendampingan pada program Gerakan Menuju Smart City (GMSC) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Tahun 2022.
Ada 5 paket program pendampingan pelatihan, dimulai dari pendampingan penyusunan Masterplan smart city Kabupaten Sukabumi hingga studi lapangan. Empat kegiatan pelatihan di antaranya sudah dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2022 lalu.
“Peserta pelatihan mengikuti kegiatan dengan berbagai metode pembelajaran, mulai dari tata kelola pemerintahan hingga pemanfaatan sistem teknologi. Ini sangat bermanfaat bagi Kabupaten Sukabumi karena dengan pelatihan ini kita dapat membuka pemikiran bersama, dimulai dari sebuah perencanaan hingga implementasinya,” ucap Kabid Aplikasi pada Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sukabumi, Indra Lesmana, saat mendampingi peserta di UID Bali Campus di Serangan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Rabu (26/07/2023).
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka melengkapi program dan menindaklanjuti implementasi serta penyusunan Masterplan SMART CITY ini. Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengirim beberapa peserta pelatihan untuk mengikuti studi lapangan sesuai rekomendasi dari Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) untuk mengikuti studi di institusi learning hub berskala dunia dan studi lapangan guna mengembangkan kapasitas dan melahirkan solusi inovatif bagi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dalam implementasi Smart City.
“Tahun ini, Kabupaten Sukabumi baru bisa memberangkatkan sebagian peserta pelatihan, satu orang pengelola program, dan dua operator tiap perangkat daerah untuk mengikuti studi,” tambah Indra.
Sementara itu, Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami yang turut hadir memenuhi undangan dari pihak UID University menjelaskan bahwa untuk mendukung visi misi Kabupaten Sukabumi diperlukan persepsi yang sama dan pemikiran yang sama.
“Peserta pelatihan yang dikirimkan ini harus menjadi agent of change di mana individu atau kelompok dapat melakukan perubahan dalam kelompok dan/atau organisasi. Dalam konteks sosial, agen perubahan berkaitan dengan upaya mengubah struktur atau tatanan sosial di masyarakat,” jelasnya.
Selanjutnya, di hari kedua, seluruh peserta diajak untuk melihat Mall pelayanan publik dan operasional command center di Kabupaten Badung, Bali.
“Kabupaten Sukabumi harus segera membenahi sistem pelayanan publik, di mana semua layanan yang disediakan menjadi satu kesatuan, jadi bukan hanya layanan perijinan saja, tapi semua layanan publik ada untuk masyarakat, identitas penduduk, administrasi kesehatan, bahkan layanan publik lintas sektoral hadir dalam satu ruang layanan. Itu akan memudahkan bagi masyarakat,” ucap Bupati.
Menurut H. Marwan Hamami, Gerakan Menuju Smart City ini dibutuhkan persepsi yang sama serta kerjasama sehingga bisa dijalankan untuk mendorong percepatan pembangunan.
“Saat ini kita harus bersahabat dengan digital dan setiap SDM dituntut mampu menjalankan sistem pemerintah berbasis elektronik yang memenuhi unsur Smart Government dari 6 Elemen smart city,” ungkapnya.
“Kedepan, semua sistem pelayanan publik harus sudah terintegrasi, karena ini akan membantu kemudahan bagi masyarakat,” tambahnya.
Bupati berharap setelah kembali nanti, masing-masing pengelola program bisa menerapkan sebuah sistem yang dijalankan di masing-masing perangkat daerah hingga menjadi satu kesatuan data dan informasi baik dari sisi pelayanan publik atau juga mendukung satu data Kabupaten Sukabumi menuju satu data Indonesia.
(Hms/Wie)