CIMAHI – Padat Karya yang di gelar di Kelurahan Citeureup dapat menyerap 1.409 pekerja yang pengangguran dan setengah menganggur.
Acara Padat Karya Kelurahan Citeureup, dihadiri oleh PJ Walikota Cimahi, H Dikdik Suratno Nugrahawan, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Yanuar Taufik, Binwil Kelurahan Citeureup Kadis BKPSDMD, Lilik Setyaningsih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Chanifah Listyarini, Perwakilan dari Dinsos, Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PKS Joko Taruno, Camat Cimahi Utara Taryadi Achmad Taufik, Lurah Citeureup Rusli Sudarmadi, dan Ketua LPM Kelurahan Citeureup Anugrah Hermansyah serta para Ketua RW se Kelurahan Citeureup, di Padepokan Haur Wulung Jalan Nyalindung RW 5, Cimahi Utara.
Menurut Dikdik saat dikonfirmasi usai acara, kegiatan Padat Karya ini dilaksanakan di semua Kelurahan yang ada di Kota Cimahi,
“Saya melihat dengan adanya program Padat Karya ini yang diprakarsai oleh pemerintah Kota Cimahi, antusiasme dari masyarakat, sangat menyambut baik dan pro aktif,” jelas Dikdik.
Hal ini, kata Dikdik mudah-mudahan menjadi keyakinan bahwa program Padat Karya harus dilanjutkan di tahun-tahun yang akan datang.
“Padat Karya ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, seperti bagaimana kita mencoba untuk mengantisipasi, bilamana ada saudara kita yang terkena PHK atau yang setengah pengangguran, juga manfaatnya agar masyarakat menjadi peduli terhadap lingkungan, dan juga untuk mempertahankan budaya kita, kompak bersatu padu terhadap masyarakatnya,” ucap Dikdik.
Bahkan Dikdik juga terkait One Product One RW (Opor) disetiap RW se Kota Cimahi, diharapkan harus bisa inovatif dan kreatif,
“Jadi hasil-hasil yang di tampilkan kreatifnya dari setiap RW ini, dari hasil pemikiran inovatif dan kreatif ini, mudah-mudahan bisa kita nilai secara ekonomi,” tandas Dikdik.
Harapan Dikdik dari ketiga tersebut, seperti Padat Karya, OPOR, Inovatif dan Kreatif dapat di lakukan oleh setiap RW,
“Ini menjadi penguatan bagi Cimahi untuk membangun ekonomi Kotanya,” tutup Dikdik.
Hal yang sama diungkapkan oleh Lurah Citeureup Rusli Sudarmadi, bahwa maksud dan tujuan kegiatan Padat Karya ini adalah, terserapnya pekerja bagi penganggur dan setengah penganggur.
“Juga untuk meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di wilayah RW, serta untuk meningkatkan pendapatan bagi penganggur dan setengah penganggur, dan memupuk rasa kegotong Royongan di masyarakat kelurahan Citeureup,” terang Rusli.
Terkait masalah anggaran program Padat Karya Tahun 2023, kata Rusli bersumber dari anggaran APBD Kota Cimahi.
Dijelaskan Rusli, bahwa pihaknya telah menerima proposal dari seluruh Ketua RW se Kelurahan Citeureup,
“Terdapat 1409 pekerja yang terlibat langsung pada program Padat Karya tahun ini,” jelasnya.
Kegiatan tersebut tambah Rusli, bahwa kegiatan Padat Karya tersebut,
“Bahwa berbagai kegiatan Padat Karya tahun 2023 ini dilaksanakan langsung oleh seluruh Ketua RW, dan melibatkan masyarakat nya sebagai pekerja,” ucapnya.
Kegiatan-kegiatan tersebut yang dilakukan oleh masyarakat, seperti kebersihan lingkungan, pembersihan jalan setapak, pembersihan saluran air, pembersihan gorong-gorong, pembersihan kantor RW dan kegiatan-kegiatan lainnya.
“Bahkan untuk masalah penanggulangan banjir, aliran sungai sudah dibersihkan dan dilakukan oleh RW 2 dan RW 8, drainase dibersihkan oleh RW 5, RW 6 dan RW 12, termasuk di titik batas Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, dimana saluran air tersumbat oleh sampah dan sedimen-sedimen tanah,” tandas Rusli.
Harapan Rusli, ditahun yang akan datang kegiatan yang serupa ini dapat kembali dilaksanakan.
“Secara nyata beberapa pekerjaan, perawatan kebersihan lingkungan yang belum tersentuh oleh Dinas atau instansi terkait, dapat dikerjakan dengan melibatkan masyarakat langsung, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya.
Acara terakhir yang dilaksanakan sebagai simbolis dibukanya program Padat Karya di Kelurahan Citeureup, PJ Walikota Cimahi beserta jajarannya masing-masing melepas burung merpati.
kontr.
Rahayu