satunews.id
KOTA BANDUNG -Mugi Sudjana,selaku Ketua Umum BBC Waterwatch Indonesia merasa bersyukur telah mempunyai mitra kerja yaitu EcoNext Ventures, salah satu perusahan dari luar negri Australia dan Singapura
yang mencari CSR masalah lingkungan.
Hal tersebut diucapkan Mugi Sudjana, seusai melaksanakan Seminar bersama EcoNext Ventures terkait Penjagaan “Rain Water Harvesting”dalam mitigasi banjir, kawasan sekitar Lapangan tembak Lodaya Bandung di Aula Lapangan tembak Lodaya Bandung, pada Rabu(31/7/2024) sore.
Sambung Mugi,mudah -mudahan kerjasama ini bisa berlanjut sehingga kita bisa menjalankan program BBC Waterwatch yaitu masalah air bagai mana pemanfaatan air untuk masyarakat banyak serta bagai mana masyarakat bisa menerima air bersih melalui program BBC Waterwatch ini,”ujar Mugi.
Mugi Sudjana juga berharap , mudah- mudahan kita bisa menjalankan program kerja BBC Waterwatch ini demi kepentingan masyarakat mengenai air bersih .Selain itu kata Mugi, bisa memanfaatkan bantuan -bantuan dana -dana dari luar untuk lingkungan, ” harap Mugi.
Ditempat yang sama Ir. Deddy S. Bratakusumah, BE, MURP, MSc, PhD selaku pakar air menjelaskan, kita menyadari bahwa lingkungan hidup sedang menuju keruksakan, salah satu ciri dari kerusakan lingkungan adalah sampah, kemudian banjir yang sangat menyengsarakan seluruh dunia. Karena sedang ada pergerakan, bagai mana kita melestarikan lingkungan agar bisa di huni dengan baik oleh generasi yang akan datang atau anak cucu kita.
“Maka ada Gerakan Global untuk mengurangi emisi Karbon
yang sangat mempengaruhi global warming dengan cara memberi insentif pada Perusahan atau Negara sekalipun yang bisa menurunkan emisi karbon, akan diberikan insentif atau dibeli dengan dolar,” jelasnya.
Lebih jauh Ir. Deddy
menambahkan, karena di kita ini awal. Kita akan memetakan dulu dan membina siapa yang ingin bertemu untuk seminar seperti BBC Waterwatch ini.
“Adapun rencana kedepanya, pertama kita akan mulai menyusun dan memetakan dulu dan kita akan bekerja sama melalui dinas lingkungan hidup untuk menurunkan emisi karbon. Nantinya ada itungan, ada berapa ton per tahun itu yang kita akan di garap dan hasilnya bisa untuk menanam pohonpohon dan untuk penampunagan air,” ungkapnya.
Ia berharap, semoga partisipasi masyarakat seperti BBC Waterwatch ini bisa lebih cepat bekerja sama dengan dinas perindustrian dan dinas lingkungan hidup. Perusahaan mana yang mengeluarkan karbon terbanyak melalui surat dari dinas yang akan diterima bersama, berapa ukuran karbonnya,”ucapnya.
Terkait mitigasi banjir, kawasan sekitar Lapangan tembak Lodaya Bandung, Ia akan segera pelaporkan sebagai percontohan untuk penampungan air dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat seperti untuk air minum, cuci mobil, nyiram tanaman termasuk melindungi lingkungan hidup,”pungkasnya.
Editor : Uden