satunews.id
KAB. BANDUNG- Didampingi Dandim 0624 Kab. Bandung Letkol Inf Tinton Amin Putra. S.E., Pangdam III / Slw Mayjen TNI Mohammad Fadjar. M.P.I.C.T., dalam acara Pembukaan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional (GPTPN) Ke-IX tahun 2024 oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. B., M.M., M.B.A., dan
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin. SE. MT., bersama Bupati Bandung DR. H? M. Dadang Supriatna. SIP., MSI di Gedong Budaya Soreang, pada Sabtu (27/7/2924).
Hadir dalam kegiatan diantaranya Staf Khusus Menteri Syam Harudiat , Kapolda Jabar diwakili AKBP Anggoro Wicaksono. SH. SIK., MH ( Wadir Krimsus ) Direktur Jenderal TP DR. Suwandi R. MSI., Asisten Teritorial Kasdam III / Slw ( Kolonel Arm Yogo Widiatmoko. S.Sos., M.Tr. ( Han )Danlanud Sulaiman Kab. Bandung diwakili Letkol Pas Mugiarso, Kapolresta Bandung diwakili oleh Kompol Sungkowo. SH., MH ( Kabag Ops ), Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar. DR. Hj. Ineu Purwadewi Sundari. S.Sos., Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat Bpk Dadan Hidayat, Para Kepala Dinas Pertanian Jawa barat, Kasdim 0624 Kab. Bandung Mayor CKE Sri Nurhaeni serta tamu undangan lainya.
Bupati Bandung DR. H.M. Dadang Supriatna. SIP., MSI dalam sambutanya menyampaikan,
Perlu saya informasikan bahwa kabupaten Bandung ini adalah salah satu wilayah yang berada di Jawa Barat dengan luas wilayah 174.000 hektar dengan penduduk 3,7 juta jiwa 222 kepala rumah tangga yang mana terdapat hampir 87.000 petani di kabupaten Bandung, tentunya kami sudah melakukan Inovasi dan langkah-langkah bagaimana untuk bisa menjaga ketahanan pangan di Indonesia terutama di Jawa Barat.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sudah melakukan kebijakan-kebijakan yang mana kebijakan pertama untuk lahan sawah, kami sudah dibebaskan tidak perlu bayar pajak setiap tahunnya,” ucapnya.
Sambung Bupati, Saya kira para petani Padi ini akan lebih semangat karena tentunya setiap tahun bayar pajak tapi penghasilan produksinya tidak maksimal itulah kebijakan yang diberikan sehingga setiap desa Kami sedang membuat Perdes peraturan Desa, boleh sawah tersebut dijual belikan tapi tidak diperbolehkan untuk bangunan Perumahan, yang kedua kami di Pemerintah Kabupaten Bandung dari tahun 2021 Paskah Covid sudah memberikan kebijakan juga berupa insuran baginya gagal panen dikasih 6 juta Rupiah per hektar. dan kita berikan hibah terbesar 25 miliar dan seluruh petani kabupaten Bandung mendapatkan kartu BPJS Ketenagakerjaan, Ini bukti komitmen kami,” kata Dadang.
Usai membuka Wakil Menteri Pertanian Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. B., M.M., M.B.A., mengungkapkan, saya hormati pangan pertanian ini kadang memang bila dilihat satu hal satu segmen pertanian Kementerian Pertanian Dinas Pertanian, jadi pada hal yang dimaksud dengan pertanian ini adalah menyangkut kelangsungan hidup kita menyangkut kelangsungan kedaulatan rakyat dan bangsa kita karena apa Karena dengan pertanian inilah yang menyediakan pangan bagi kita.
“Presiden Jokowi, yang insya Allah nanti selanjutnya akan dilanjutkan sesuai dengan semangat keberlanjutan dari presiden terpilih Bapak H. Prabowo Subianto, sebagaimana sudah kita ketahui semuanya sebagaimana sudah tertuang dalam sebuah pembangunan kedaulatan tangan kita yang sudah digariskan oleh Bapak Menteri Pertanian yang untuk bisnis Presiden tapi yang melaksanakan adalah Kementerian Pertanian,” ujar nya.
Menurut Wamen, kita inginkan dari mulai sekarang di hari bulan tanpa mendatang adalah bagaimana sektor pangan ini menjadi satu komando jadi pupuk itu juga harus menjadi bagian dari sektor yang kita betul-betul harus mengawasi, kita kuasai dan harus cukup harus betul-betul sampai kepada orang yang memang membutuhkan waktu itu yaitu para petani kita.
“Pada hari ini kita melaksanakan Gebyar adalah urusan bibit dan urusan dunia ini juga harus sesuai harus sampai Karena begini sektor pertanian itu tidak cukup yang disediakan bibit sediakan bibit selesai airnya nyampe Nggak cukup, karena hasil yang diharapkan kalau kuliah itu bagi kita itu adalah hasil panen panennya banyak atau panennya sedikit panennya cukup atau panennya tidak cukup Saya ulangi kalau semua orang masing-masing itu hanya memikirkan sektor-sektor maka tujuan itu tidak bisa tercapai karena ini holistik dari dulu sampai Hilir harus terpenuhi semua oleh karena apa Karena panenan itu faktornya beberapa dan banyak bibitnya harus sesuai lahannya harus sesuai akhirnya harus cukup pupuknya harus cukup jangan sampai ibarat obat datang Orangnya sudah nggak ada.
Maka kata Dia, Kementerian Pertanian dalam jangka pendek ini sangat fokus terhadap antisipasi kemarau El Nino oleh karena itu, maka kita ada program pompanisasi bagaimana tanah-tanah yang akan dan kemungkinan terdampak El Nino karena pada hujan itu bisa mendapatkan pengairan sehingga produktivitas kita naik.
“Jadi tujuan dari ini semua tak lain pahalanya adalah bagaimana hasil dari panenan kita itu cukup untuk memberi pangan makan cukup bagi rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Editor: Uden