KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfo) melaksanakan refleksi akhir tahun 2023 dengan tema “Ngawangkong Ngabedaskeun” di halaman Kantor Diskominfo Kabupaten Bandung, Soreang, Jumat (29/12/2023).
Acara Ngawangkong Ngabedaskeun ini, Diskominfo mengajak puluhan wartawan untuk melaksanakan diskusi atau berdialog berkaitan dengan visi misi Kabupaten Bandung dalam upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera). Selain itu membahas dalam hal kondisi isu lingkungan maupun hal lainnya.
Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha menjadi narasumber dalam pelaksanaan refleksi akhir tahun 2023 Ngabedaskeun tersebut.
Mengawali acara refleksi akhir tahun itu, Yosep Nugraha mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan jurnalis yang berasal dari media cetak, elektronik, online, radio maupun televisi. Ia juga mengucapkan permohonan maaf belum secara maksimal bermitra dengan teman-teman awak media yang berada di lingkungan Kabupaten Bandung maupun luar.
“Tetapi yang jelas, pers sebagai mitra kerjasama Pemkab Bandung dalam upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung Bedas. Selain itu untuk mendukung kinerja Pemkab Bandung dalam memasuki tahun 2024, supaya lebih baik lagi,” kata Yosep dalam keterangannya.
Yosep juga berpendapat bahwa pada sejumlah sektor pembangunan di Kabupaten Bandung, mulai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan yang signifikan, angka pengangguran semakin menurun dan keberhasilan hal lainnya.
Ia juga turut menjelaskan sudah banyak kinerja Pemkab Bandung yang mendapatkan apresiasi dan penghargaaan. Mulai dari Kabupaten Bandung menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat Kecamatan Kutawaringin. Selain itu tuan rumah City Sanitation Summit XXI Kabupaten Bandung.
“Yang lebih membanggakan lagi Kabupaten Bandung menerima prestasi atau penghargaaan sampai Kamis (28/12/2023) malam sudah mencapai 255 penghargaaan yang diterima Pemkab Bandung selama 2,5 tahun. Keberhasilan ini, tentunya ada evaluasi yang harus dilakukan,” katanya.
Menurut Yosep, raihan penghargaaan itu salah satunya peran teman-teman pers. “Tanpa publikasi, sehebat hasil kerja kita, tak akan diketahui masyarakat. Untuk itu, saya apresiasi ke rekan-rekan wartawan,” katanya.
Menurutnya, apa yang menjadi bahan evaluasi itu, apa yang menjadi kekurangan, apa yang harus diperbaiki dibalik ratusan penghargaaan yang diterima Pemkab Bandung itu.
Yosep juga turut mengungkapkan bahwa pers salah satu dari empat pilar negara, selain eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
“Oleh karena itu, saya mewakili Pemkab Bandung ingin terus menciptakan sinergitas dengan pilar-pilar tersebut. Meski di antara pilar itu tugasnya beda, tapi tujuannya sama membangun negara dan bangsa Indonesia. Khususnya membangun Kabupaten Bandung,” jelasnya.
Yosep pun kembali mengungkapkan pernyataan Bupati Bandung Dadang Supriatna ada lima poin yang harus dipahami oleh semua pihak dalam menghadapi Indonesia Emas 2045. Kelima poin tersebut disampaikan Bupati Bandung dalam pelaksanaan Rakor Pemkab Bandung di Bogor, kemarin.
“Kelima poin itu yakni peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang profesional dan paham Informasi dan Teknologi (IT), big data, riset dan development, institusi yang kuat, dan mengelola keuangan (anggaran) dengan baik,” jelasnya.
Lebih lanjut Yosep mengatakan, khususnya dalam riset dan development bahwa setiap perangkat daerah dalam melaksanakan setiap item pembangunan berbasis riset. “Jangan sekedar normatif. Dalam pelayanan pembangunan harus didasari riset, dan apa kepentingan bagi masyarakat. Apa yang dibutuhkan masyarakat. Tentunya, harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau apa yang dikehendaki masyarakat,” katanya.
Kemudian, imbuhnya, dalam pembentukan lembaga harus diriset dulu, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Eksistensi dinas sangat fungsional.
Yosep pun turut memberikan motivasi kepada teman-teman wartawan untuk terus berjuang, selain berusaha menempatkan diri pada pilar bangsa.
“Kalau (medianya) belum berbadan usaha, belum terdaftar di dewan pers untuk dilengkapi. Belum UKW (Uji Kompetensi Wartawan), untuk ikut UKW. Belajar terus menulis yang baik, supaya wartawan memiliki kompetensi sesuai dengan kaidah jurnalistik. Kita ingin terus membangun sinergitas dengan teman-teman pers,” katanya.
Didalam Kalimat dan harapan Kadiskominfo Kabupaten Bandung, nesti di garisbawahi terkait keinginannya.
Redaksi Media Onlne Satunews.id menjelaskan atas apa yang diharapkan Kadiskomiñfo Kabupaten Badung, menurut saya itu tidak adil, kenapa tidak, karena selama ini dari Kominfonya sensdrii tidak welcome terhadap Perusahaan media yang sudah berbadan hukum ,” kata Pimred Satubews.yg namanya enggan disebutkan.
Lebih lanjut, kata Pimred,” sejauh inipun dan sampai saat inipun Yosef hanya memilih dan bermitra dengan media yang besar,”
Jujur saja semua wartawan yang hadir, mereka sudah berbadan hukum dan mereka semua dalam proses menuju pembenahan wartawannya agar segera mengikuti UKW.
Perlu diketahui juga, Perusahaan media online satunews.id sudah punya badan hukum dan SDM didalamnya sudah UKW bahkan yang belum UkWÂ saja jika sudah extion di lapangan melebihi dari jurnalis yang sudah UKW hanya saja tidak dan belum punya Sertifikat UKW, namun berani coba dan bersaing sehat itu terbukti saat Ibu Zarina dari Dewan Redaksi Satubews.id memberikan pertanyaan dan membuat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika terbelalak bersama wartawan yang hadir juga para Pimpinan media online cetak, elektronik dan online itu menjadi apresiasi yang sangat dibanggakan , karena masih ada segelintir Jurnalitik Perempyan yang mengkritisi kinerja Pemkab Bandung diacara silaturahmi dengan judul .
“Refleksi Akhir Tahun 2023, Pemkab Bandung ‘Ngawangkong Ngabedaskeun’ Bersama Pers “
“KOLABOASI APA LAGI YANG DI INGINLAN OLEH KOMINFO KAB. BANDUNG”?.
kemudian Konsep selanjurnya untuk kemitraan di tahun 2024 mau cara apa dan regulasinya bagaimana?
Mau sampai kapan Ketidakadilan ini dipiara dan dikukut, sampe dunia terbalikpun jika kominfo.kabupaten Bandung tidak ada yang berani kritisi soal ini. Ya akan seperti dulu lagi.
“Anggaran publikasi media seharusnya terbuka dan berikan kepada yang belum dapat jika tahun ini tidak ada diharuskan untuk tahun depan nanti dapat dan tidak ada alasan lagi untuk menunggu dan mencari alasan lain. Seolah olah mempersempit ruang saja. ” tegasnya pimred SN..**
(Red)**