satunews.id
KAB. BANDUNG-Dandim 0624 Kabupaten Bandung, Letkol Inf Tinton Amin Putra S.E., mendampingi Pangdam lll /Slw Mayjen TNI Mohammad Fadjar, M.PICT, dalam rangka menghadiri peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 tingkat Jabar yang mengusung tema .”Penyelesaian Krisis Iklim Inovasi Dengan inovasi Dan Prinsip Keadilan”bersama Pj Gubernur Jabar Bey Macmudin, dan Kapolda Jabar Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.S.I., M.M., di Taman Icon Sektor 8 Citarum Harum Desa Nanjung Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, pada Kamis(20/6/2024).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri pula Ketua DPRD Jabar Taupik Hidayat, Kepala DLH Jabar Dr Prima Mayaningtias, Ketua Komisi 1V DPRD Jabar Tetep Abdulatip, Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjen TNI (Pur) Dedi Kusnadi Thamim, Kapolresta Bandung (Kombes pol Kusworo Wibowo S.I.k., M.Si.,Komandan Satuan Brimob Polda Jabar, Kombes Pol Yuri Karsono, serta tamu undangan lainya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov Jabar Dr Prima Mayaningtias, dalam sambutanya menyampaikan, Di dunia melaksanakan hari lingkungan hidup yang diperingati setiap tanggal 5 Juni dan tahun 2004 , temanya adalah penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan bicara inovasi sedikit menyampaikan karena kondisi dari lingkungan.
“Jumlah penduduk Jawa Barat ini 49,9 juta dengan luas 35.377 km2 sehingga per 1 km2 penduduk kita di Jawa Barat itu 1365. Idealnya kalau menurut unfa organization untuk penduduk yang rendah hanya 100 jiwa per kilometer persegi, berarti hampir lebih 10 kali lipat yang mana Ini yang mengakibatkan terhadap pencemaran lingkungan,” ucapnya.
Menurutnya, pada hari penyelenggaraan lingkungan dan konservasi lahan kritis di cekungan Bandung juga metropolitan rebana yang nanti akan dikembangkan di sana memang harus dijaga diantisipasi supaya tidak terjadi pencemaran dan kerusakan di petroplikan rebana,” tutupnya.
Pejabat Gubernur Jawa Barat Bey Macmudin, dalam sambutanya juga menyampaikan, dengan instruksi kita melihat minggu lalu saya dan ibu prima melihat sampah yang ada di jembatan BBS tadi itu sebetulnya karena ketidak disiplinan warga dalam membuang sampah mereka membuang sampah ke sungai Ini musim kemarau artinya tidak ada aliran sungai yang mengalir.
“Penyelesaian krisis iklim harus segera dilaksanakan untuk menjamin masa depan yang lebih baik bagi generasi di masa depan, pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim menjadi isu penting yang harus disadari oleh masyarakat. Ini adalah fenomena yang tidak bisa dihindari dan kita harus mengubah perilaku terhadap lingkungan, ” pungkasnya.