KAB.SUMEDANG– Sumedang akan memulai ekspor mangga Gedong Gincu ke Jepang pada November 2024. Mangga Gedong Gincu salah hasil bumi unggulan Sumedang. “Kami akan ekspor mangga Gedong Gincu November mendatang. Saat ini sedang disaiapkan Letter of Intens (LoI) antara BUMD Sumedang dengan perusahaan Jepang yang dipimpin Mr. Hayasi,” kata Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli saat raker dengan jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kamis, (30/5/2024).
Menurutnya, Pemda Kabupaten Sumedang terus berupaya untuk meningkatkan perekonomian daerah. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memfasilitasi ekspor produk pertanian lokal ke pasar internasional. “Ekspor mangga ke Jepang harus memenuhi kualifikasi tertentu. Mangga yang diekspor harus terbebas dari lalat buah jenis Bactrocera Occipitalis,” katanya.
Untuk memenuhi kualifikasi mangga yang diekspor, Badan Karantina Indonesia membangun instalasi Vapor Heat Treatment (VHT) akan dibangun di Tolengas, Kecamatan Tomo. VHT merupakan salah satu cara untuk memanaskan buah menggunakan uap air sehingga terjadi denaturasi pada enzim buah. VHT dibangun menyusul mangga Gedong Gincu asal Sumedang bakal diekspor ke Jepang. “Jepang mau kirim alat untuk mendeteksi lalat buah sambil investasi gudang di Sumedang senilai Rp 40 miliar dan diharapkan bisa ekspor 400 ton sebulan,” ujarnya.
Untuk bisa memenuhi permintaan 400 ton mangga gedong gincu sebulan, Pemkab Sumedang akan melakukan MoU dengan kabupaten tetangga yang memiliki kebun mangga. “Untuk memenuhi permintaan 400 ton sebulan maka akan dilakukan MoU dengan kabupaten tetangga penghasil mangga Gedong Gincu. Kuningan sudah oke, sementara kabupaten Majalengka dan Subang belum ada kesepakatan. Mudah mudahan 400 ton bisa terpenuhi,” katanya.
Sumedang memiliki 3.600 hektare lahan mangga Gedong Gincu sehingga untuk memenuhi permintaan ekspor harus kerja sama dengan kabupaten lain. Untuk pengembangan Gedong Gincu mendapat dukungan dari Pemprov Jabar dan berbagai perguruan tinggi. **